Suara.com - Direktur Juventus Giuseppe Marotta mengakui bahwa Juve mengalami kerugian yang cukup besar akhir tahun lalu. Gagal melaju ke babak 16 besar Liga Champions, Juve merugi hingga 25 juta euro atau hampir Rp400 milliar.
"Gagal dalam sebuah kompetisi besar, sebuah klub sepakbola harus menanggung kerugian yang cukup besar. Kerugian tersebut tidak bisa diperhitungkan akibat efek domino atas hasil pertandingan," tegas Marrota.
"Satu gol sangat berarti. Akibat tersingkirnya kami(Juventus) dari ajang Liga Champions, kami mengalami kerugian 25 juta euro," akunya.
Musim ini, juara bertahan Serie A gagal melaju ke babak 16 besar. Tergabung di Grup B, Vecchia Signora kalah bersaing dengan Real Madrid dan Galatasaray. Juve yang berada di posisi tiga klasemen Grup B, harus pulang kandang setelah hanya membukukan satu kemenangan, tiga imbang dan dua kali kalah.
Namun secara keseluruhan, Marotta mengakui bahwa perkembangan finansial Juve lebih cepat ketimbang sejumlah klub di negara-negara Eropa lainnya. Salah satu sumber pemasukan yang menjaga kondisi finansial Juve tetap stabil adalah stadion baru mereka, Juventus Stadium.
"Finansial kami tumbuh jika dibandingkan dengan seluruh eropa yang saat ini melemah. Contohnya jika dibandingkan dengan Inggris."
"Di beberapa stadion kami memperoleh penghasilan di bawah 50 persen. Namun bagi kami saat ini, stadion baru memainkan peran penting dalam mendukung biaya pengeluaran kami," tukasnya. (Soccernet)