Suara.com - Baru-baru ini, sidang Komisi Disiplin PSSI (Komdis PSSI) menjatuhkan denda lebih dari Rp100 juta menyusul ulah pemain, ofisial klub dan pendukung setia mereka, Bobotoh. Namun, sanksi tersebut tampaknya belum membuat kubu Persib jera, menyusul kembali berulahnya Bobotoh.
Baru-baru ini suporter Persib Bandung kembali berulah. Tidak terima timnya kalah, Bobotoh mengamuk.
Peristiwa itu terjadi di laga final Liga 1 U-19 antara Persib Bandung kontra Persipura Jayapura. Dalam laga yang digelar di Stadion Wibawa Mukti , Cikarang, Selasa (7/11/2017), Persib kalah 1-0.
Menyusul kekalahan Maung Ngora, julukan tim muda Persib, bobotoh melakukan aksi pelemparan botol dan flare ke dalam lapangan. Tidak hanya itu, mereka juga merusak sejumlah kursi stadion.
Aksi beringas Bobotoh tersebut disayangkan Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang menyebut kelakuan Bobotoh hanya merusak nama baik dari kelompok suporter itu sendiri.
"Tentu ini untuk yang kesekian kalinya profil fans yang selalu terkendala dengan kelompok kecil yang membuat seluruh fans jadi kurang baik. Kami yakin ini bukan yang kelompok besarnya," kata Joko di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang usai pertandingan.
Jokdri sapaan akran Joko Driyono mengatakan bahwa hasil pandangan mata serta serta tertulis akan disampaikan kepada Komisi Disiplin PSSI. Oleh karenanya bakal ada sanksi jika terbukti melakukan pelanggaran.
"Liga Indonesia akan memfollow up ini untuk menjadi case disiplin kompetisi. Kami memastikan bahwa komisi disiplin akan mengeluarkan keputusan yang baik," tambah Jokdri.
Seperti diketahui, sebelum Bobotoh berulah di Stadion Wibawa Mukti, Persib masih menanti keputusan PSSI perihal aksi walk out yang dilakukan Maung Bandung saat menghadapi Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo, Jum'at (3/11/2017). Atas aksinya tersebut, Persib terancam didiskualifikasi dari Liga 1, atau dengan kata lain turun kasta ke Liga 2.