Indra Bidik Kemenangan Perdana di Laga Hidup Mati Timnas Indonesia U-22

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 22 Februari 2019 | 15:01 WIB
Indra Bidik Kemenangan Perdana di Laga Hidup Mati Timnas Indonesia U-22
Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri (kanan) mengarahkan para pemain dalam latihan menjelang pertandingan Sepak Bola AFF U-22 di lapangan AUPP Sport Club, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (17/2). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tren hasil imbang itu rupanya berlanjut ketika Garuda Muda tiba dan berlaga di fase penyisihan Grup B Piala AFF U-22.

Di laga pertama Indonesia yang masih menghadapi persoalan adaptasi dengan permukaan rumput sintetis yang menyedihkan di Stadion Nasional hanya bisa bermain imbang 1-1 melawan Myanmar, itupun setelah tertinggal lebih dulu dari sang lawan.

Sedangkan di laga kedua, Indra hampir saja menyudahi catatan buruk tak pernah menang melawan Malaysia. Namun keunggulan yang sempat dimiliki Indonesia lewat Marinus Wanewar dan Witan Sulaiman raib begitu saja hanya tiga menit jelang waktu normal pertandingan berakhir akibat kegagapan mengantisipasi situasi bola mati.

Maka raib sudah kemenangan perdana Indra di Timnas U-22, apalagi kemenangan pertamanya menghadapi Malaysia.

Pemain Timnas U-22 Osvaldo Haay (kanan) menggiring bola dalam latihan menjelang pertandingan Sepak Bola AFF U-22 di lapangan AUPP Sport Club, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (17/2). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Pemain Timnas U-22 Osvaldo Haay (kanan) menggiring bola dalam latihan menjelang pertandingan Sepak Bola AFF U-22 di lapangan AUPP Sport Club, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (17/2). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Dua bulan tentu bukan waktu yang pendek, dan sudah waktunya publik menagih kemenangan perdana Timnas U-22 di tangan Indra saat mereka menghadapi tuan rumah Kamboja pada laga pamungkas penyisihan Grup B Piala AFF U-22, Jumat (22/2/2019) malam.

Tuah tuan rumah di sebuah kejuaraan olahraga apapun akan selalu mendapatkan keuntungan.

Setidaknya dua keuntungan yang wajar didapatkan oleh tuan rumah adalah derasnya dukungan suporter serta teranulirnya fase beradaptasi dengan atmosfer ataupun kondisi lapangan.

Baik itu Prancis yang mengangkat trofi Piala Dunia 1998 ataupun Indonesia yang menjuarai Piala AFF U-19 2013, semua terjadi ketika mereka menjadi tuan rumah.

Saat ini, Kamboja tengah berada dalam jalur yang tepat untuk menapaki tangga menuju kesuksesan tersebut.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia U-22 vs Kamboja Piala AFF U-22 2019

Kendati tak diperhitungkan sebagai unggulan dalam fase penyisihan Grup B Piala AFF U-22 lantaran kehadiran dua tim tradisional sepak bola Asia Tenggara, Indonesia dan Malaysia, Kamboja justru memperlihatkan perkembangan yang sejauh ini sangat positif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI