Ironi Diego Maradona: Fenomenal sebagai Pemain, Memble sebagai Pelatih

Rully Fauzi Suara.Com
Kamis, 26 November 2020 | 19:54 WIB
Ironi Diego Maradona: Fenomenal sebagai Pemain, Memble sebagai Pelatih
Mendiang Diego Maradona (kiri), saat menjadi pelatih Timnas Argentina di Piala Dunia 2010, memeluk Lionel Messi. [Javier SORIANO / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di bawah Maradona, Gimnasia menjalani musim yang buruk dan inkonsisten di sepanjang kampanye 2019/2020 lalu.

Bagi Maradona, melatih Gimnasia sendiri adalah pekerjaan yang relatif baru sejak ia mundur sebagai juru taktik klub Meksiko, Dorados pada Juni 2019.

El 10 --julukan Diego Maradona lainnya-- mundur dengan alasan kesehatan setelah gagal membawa Dorados promosi ke kasta teratas kompetisi sepakbola Meksiko.

Bagi Maradona, Gimnasia adalah klub keenam sepanjang karier kepelatihannya. Selain melatih di level klub, sang legenda juga pernah membesut Timnas Argentina yang dicintainya pada periode 2008-2010.

Well, nama Maradona sendiri akan selalu dikenang sebagai pelatih Argentina di Piala Dunia pertama yang dihelat di Benua Afrika, yakni Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Diego Maradona (kiri) saat melatih Timnas Argentina di Piala Dunia 2010 bersama Lionel Messi (DANIEL GARCIA / AFP)
Diego Maradona (kiri), saat melatih Timnas Argentina di Piala Dunia 2010. (DANIEL GARCIA / AFP)

Ya, praktis ini merupakan puncak karier Maradona sebagai pelatih mengingat sebelum dan sesudah itu ia hanya menangani beberapa klub yang relatif tak terlalu terkenal di Argentina dan Timur Tengah.

Akan tetapi, Argentina pun tertatih-tatih di babak kualifikasi zona Amerika Selatan sebelum memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia 2010, dengan kekalahan telak 1-6 di markas Bolivia pada April 2009 menjadi salah satu aib besar Tim Tango --julukan Timnas Argentina lainnya.

Penampilan Argentina setelah itu pun tak stabil. Mereka berhasil menang tipis atas Kolombia, namun menyerah saat bertandang ke Ekuador.

Argentina lalu kalah dua laga beruntun, saat menjamu sang rival bebuyutan, Brasil dan kala bertandang ke Paraguay.

Baca Juga: Captain Marvel Manchester United: Maradona yang Terbaik di Generasi Saya

Beruntung, Lionel Messi dan kawan-kawan lolos dari lubang jarum pasca memenangi dua laga pamungkas mereka kontra Peru dan Uruguay.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI