Meski demikian, ia menyadari Persis Solo tidak mungkin begitu saja naik ke Liga 1, tetapi harus melewati berbagai proses naik dan turun terlebih dahulu. Maka dari itu, dibutuhkan dukungan besar dari seluruh suporter Persis Solo, yakni Pasoepati dan Surakartan, untuk terus mengawal hingga masuk ke Liga 1.
"Saya sebagai wali kota tidak hanya memikirkan Persis saja, tetapi olahraga di Kota Solo secara keseluruhan. Solo ini, sekarang memiliki aset-aset venue olahraga yang besar-besar dan memadai. Jadi tidak mungkin yang disentuh hanya sepak bola saja.
"Kami bisa melihat di kawasan ini, ada Manahan Indoor Stadium bisa untuk olahraga voli, futsal, basket dan sebagainya, sehingga semua cabang di Kota Solo bisa berkembang," tutur Gibran.
Di samping itu, Solo juga mempunyai sekolah dengan kelas khusus olahraga (KKO) di SMPN 1 dan SMAN IV. Pemerintah Kota Surakarta pun berkomitmen menaikkan citra dan gen kota tersebut menjadi destinasi olahraga.
"Kami yakin Persis Solo, dengan pemilik yang baru dan manajemen profesional ini, timnya bisa berprestasi lebih baik lagi di kancah nasional," ungkap Gibran.
Selain Gibran, acara pengenalan manajemen baru Persis Solo itu juga dihadiri oleh Direktur Utama PT PSS Kaesang Pangarep, Komisaris PT PSS Kevin Nugroho, Mahendra Agakhan Thohir yang mewakili ayahnya, Erick Thohir selaku pemegang saham dan pelatih Persis Solo Eko Purjianto.