![Ekspresi kekecewaan pelatih PSG, Mauricio Pochettino (kanan) usai laga Ligue 1 Prancis kontra Lille di Parc des Princes, Paris, Minggu (4/4/2021). [FRANCK FIFE / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/04/96686-mauricio-pochettino-psg.jpg)
"Seandainya kami menjuarai Liga Champions atau Piala Prancis atau Ligue 1, pengaruh kami pasti minimal. Sama halnya seandainya kami tak menjuarai apa pun. Ini terutama tergantung kepada pemain," tambahnya.
Dari skuad yang menjadi starter dalam final musim lalu, hanya kapten Thiago Silva yang hengkang, sedangkan Eric Maxim Choupo-Moting yang masuk dari bangku cadangan sudah pindah ke Bayern.
Namun dia digantikan oleh Moise Kean dan kehadiran pemain Italia itu berdampak pada peningkatan PSG. Kean sudah menyumbangkan 15 gol, termasuk tiga gol di Liga Champions.
Sementara itu, bek kiri Juan Bernat nyaris absen sepanjang musim ini karena cedera, dan PSG menghadapi masalah pada kedua posisi bek sayap.
Yang sangat dibutuhkan Pochettino saat ini adalah Neymar menemukan lagi performa terbaiknya dan Kylian Mbappe bermain cemerlang kembali.
Penampilan terbaik PSG di bawah kepelatihan Pochettino terjadi ketika Mbappe menciptakan hattrick melawan Barcelona yang diulanginya saat menang 4-2 melawan Lyon.
Namun performa Mbappe tidak stabil dan kerap tampil mengecewakan baik di bawah asuhan Tuchel maupun Pochettino.
PSG kalah 10 kali musim ini, tiga di antaranya adalah di ajang Ligue 1.
Kekalahan 0-1 di kandang sendiri melawan Lille ketika Neymar diusir ke luar lapangan, membuat mereka tertinggal tiga poin di bawah Lille yang memuncaki klasemen sementara Ligue 1, dengan tujuh pertandingan tersisa.
Baca Juga: Prediksi Bayern Munich Vs PSG: Skor, Preview, H2H dan Susunan Pemain
Mungkin tak masalah gagal menjuarai Liga Prancis, tetapi PSG bisa sama sekali tak masuk kualifikasi Liga Champions musim depan jika gagal masuk tiga besar Ligue 1.