Polemik European Super League, Kompetisi Elite dengan Segala Kontroversinya

Rully Fauzi Suara.Com
Senin, 19 April 2021 | 18:33 WIB
Polemik European Super League, Kompetisi Elite dengan Segala Kontroversinya
Logo European Super League. [Laman resmi European Super League]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mereka mengatakan pandemi global COVID-19 telah 'mempercepat ketidakstabilan dalam model ekonomi sepakbola Eropa yang ada'.

"Dalam beberapa bulan terakhir, dialog ekstensif telah dilakukan dengan para pemangku kepentingan sepakbola mengenai format kompetisi Eropa di masa depan," tambah mereka.

"Klub pendiri percaya bahwa solusi yang diajukan setelah pembicaraan ini tidak menyelesaikan masalah fundamental, termasuk kebutuhan untuk menyediakan pertandingan berkualitas lebih tinggi dan sumber daya keuangan tambahan untuk piramida sepakbola secara keseluruhan."

Apa format yang diusulkan?

Liga Super Eropa akan diikuti oleh 20 klub, terdiri dari 12 klub pendiri dan tiga klub lain yang akan bergabung segera, serta lima klub yang lolos setiap tahun sesuai dengan pencapaian di kompetisi domestik mereka.

Liga ini rencananya akan dimulai pada Agustus 2021, dengan pertandingan yang digelar tengah pekan, dan klub akan dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari 10 klub yang akan bertanding kandang - tandang.

Tiga klub teratas di setiap grup lolos ke perempatfinal, dengan tim di urutan keempat dan kelima memainkan play-off untuk dua tempat tersisa di fase gugur.

Ya, dalam liga ini tetap akan ada format sistem gugur, sama dengan yang digunakan di Liga Champions sebelum final satu leg pada Mei di tempat netral.

Di sisi keuangan, ESL memperkirakan 'komitmen jangka panjang kompetisi baru untuk pembayaran' akan 'jauh lebih tinggi daripada yang dihasilkan oleh kompetisi Eropa saat ini dan diperkirakan akan melebihi 10 miliar euro (Rp 174,4 triliun) selama jalannya periode komitmen awal klub'.

Baca Juga: Gegara European Super League, Jamie Carragher Malu Jadi Legenda Liverpool

Akan ada kerangka pengeluaran untuk para pendiri, yang akan menerima '3,5 miliar euro (Rp70,5 triliun) semata-mata untuk mendukung rencana investasi infrastruktur mereka dan untuk mengimbangi dampak pandemi COVID'.

Apa yang dikatakan para pemimpin European Super League?

Presiden Real Madrid Florentino Perez adalah Presiden European Super League yang pertama dan berkata; "kami akan membantu sepakbola di setiap level".

"Sepakbola adalah satu-satunya olahraga global di dunia dengan lebih dari empat miliar penggemar dan tanggung jawab kami sebagai klub besar adalah untuk menanggapi keinginan mereka," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Juventus Andrea Agnelli telah mengundurkan diri dari Komite Eksekutif UEFA dan sebagai Ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA), yang telah mendorong reformasi Liga Champions yang direncanakan.

Dia mengatakan 12 klub telah 'bersatu pada saat kritis ini, memungkinkan kompetisi Eropa berubah, menempatkan permainan yang kita cintai pada pijakan yang berkelanjutan untuk masa depan jangka panjang'.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI