Di usia tersebut, Fabio Paim telah masuk akademi Sporting CP atau akademi yang sama dengan Ronaldo. Bahkan saat usianya menginjak 11 tahun, orang-orang di Portugal konon rela menempuh jarak puluhan kilometer untuk melihatnya bermain.
Di usia 14 tahun, Fabio Paim telah memikat banyak tim-tim besar. Barcelona, Manchester United dan Real Madrid menjadi tim-tim yang rutin mengirim pencari bakat untuk melihat aksinya.
Karena kehebatannya di usia muda, beredar rumor bahwa federasi sepak bola Prancis menawarkan sejumlah uang dan rumah agar Fabio Paim pindah kewarganegaraan dan membela Si Ayam Jantan.
Dengan banyaknya minat yang datang ke Fabio Paim, Sporting CP memilih mempertahankannya setelah menjual Ricardo Quaresma dan Cristiano Ronaldo.
Dilaporkan Sporting CP memberinya gaji 20 ribu euro per bulan. Namun menurut versi Fabio Paim, raksasa Portugal itu memberinya 170 ribu euro per bulan.
Sebagai catatan, di tahun tersebut atau awal 2000-an, nilai 170 ribu euro sangatlah besar. Apalagi untuk pemain muda yang tengah menapaki karier seperti Fabio Paim.
Siapa sangka, bayaran besar ini bak bumerang bagi Sporting CP. Fabio Paim malah menggunakan penghasilan besar yang didapatkannya di usia muda untuk foya-foya.
Fabio Paim menggunakan uangnya untuk berpesta dan membeli mobil-mobil mewah. Hal tersebut pun perlahan menggerogoti kariernya.
Penghasilan besar di usia muda dan hidup dengan kemewahan membuat Fabio Paim berpuas diri sehingga kariernya pun hancur sebelum berkembang.
Baca Juga: Ronaldo Main dari Bangku Cadangan Saat Lawan Udinese, Begini Penjelasan Allegri
Fabio Paim sempat dipinjamkan ke Chelsea, namun tetap saja permainannya tak sehebat seperti apa yang dibangga-banggakan orang. Setelahnya, ia pun terlempar ke liga-liga gurem Eropa.