Suara.com - Setelah tampil impresif di awal musim, kegagalan meraup poin mulai menghampiri Real Madrid. Dua kekalahan mengejutkan dialami El Real pekan lalu.
Setelah dikalahkan tim antah berantah, Sheriff di fase grup Liga Champions, akhir pekan kemarin tim besutan Carlo Ancelotti dikalahkan Espanyol 3-1.
Apakah Real Madrid sedang dalam krisis atau hanya sebuah rintangan? Mengapa mereka jatuh setelah awal musim yang cerah di bawah asuhan Carlo Ancelotti?

Beberapa masalah yang pernah ada ketika Real Madrid dilatih Zinedine Zidane musim lalu kini telah kembali. Sejumlah keputusan Ancelotti yang dinilai absurd pun kini menjadi sorotan.
Berikut tujuh masalah Real Madrid era Ancelotti yang dilansir Marca, Rabu (6/10/2021).
Lini Tengah Terbaik di Dunia?
Ancelotti telah berulang kali mengatakan bahwa di Real Madrid dia memiliki lini tengah terbaik dunia di Real Madrid.
Dia memiliki banyak pilihan dan kompetisi, tetapi pemain inti biasanya tidak dalam performa terbaiknya musim ini.
Casemiro sedang tidak fit, Toni Kroos baru saja pulih dari cedera, dan Luka Modric tidak bisa mengendalikan semuanya sendiri.
Baca Juga: Leonardo: Real Madrid Tidak Menghargai PSG dan Kylian Mbappe
Fede Valverde, Eduardo Camavinga dan bahkan Marco Asensio telah menunjukkan beberapa tanda positif ketika mereka bermain.
Masalah Baru... Ketidakseimbangan
Zidane jelas tentang skuad yang dimilikinya, tetapi Ancelotti ingin melakukan perubahan. Mereka mencetak gol, tetapi mereka juga kebobolan dan mereka tidak bisa mendapatkan bola kembali dari lawan secepat yang diinginkan pelatih asal Italia itu.
![Reaksi kecewa penyerang Real Madrid, Karim Benzema pada laga Liga Spanyol kontra Espanyol di RCDE Stadium, Barcelona, Spanyol, Minggu (3/10/2021) malam WIB. [LLUIS GENE / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/04/42098-karim-benzema-rmcf.jpg)
Minim Gol
Los Blancos tampil gahar di awal musim, tetapi mereka memiliki masalah akhir-akhir ini. Seperti ketika melawan Villarreal, Sheriff dan Espanyol.
Mereka terlalu bergantung pada Karim Benzema untuk mencetak gol. Jika dukungan terhadap pemain Prancis itu melemah di lapangan, maka bisa dipastikan ketajaman Benzema tak lagi terlihat.