"Tim ini buruk ketika bereaksi usai kebobolan. Jika mereka kebobolan, mereka mulai bertingkah seperti bayi dan melakukan kesukaan mereka sendiri."
"Jika mereka mencetak gol, mereka membusungkan dada dan ego mereka keluar. Tim ini menyerang tanpa gaya dan identitas."
"Namun mereka memiliki pemain cerdas yang mirip dengan PSG, mungkin dalam cara bermain. Mereka tidak melakukan itu saat dibantai Leicester."
"Mereka merusak peringkat dan tidak mendengarkan pelatih mereka, atau tidak memberi mereka instruksi. Apa pun itu, buruk."
"Dan mereka harus memperbaiki dengan cepat, jika tidak mereka akan kehilangan banyak pertandingan," pungkasnya.
[Penulis: Eko Isdiyanto]