Suara.com - Siapa tak kenal Robert Pires. Baik pendukung Arsenal atau bukan, sosok pria asal Prancis ini kadung dikenal sebagai pemain sayap terbaik dalam sejarah sepak bola di era 2000an.
Pada 29 Oktober 2021 ini, Pires baru saja berulang tahun yang ke-42. Untuk merayakannya, mari sedikit berkisah terkait perjalanan kariernya.
Sempat Kesulitan Berbahasa Prancis
Pires memang lahir di Prancis. Tapi, kedua orang tuanya adalah pendatang dengan ayah dari Portugal dan ibu dari Spanyol.
Karena kedua orang tuanya bicara bahasa Portugis, Pires mengalami kesulitan bahasa Perancis di sekolah. Alhasil, dirinya memutuskan untuk berhenti sekolah di usia 15 tahun.
Memulai Mimpi Sepak Bola
Usai tak lagi bersekolah, Pires masuk ke akademi Metz selama 4 tahun. Pada 1993, dia akhirnya menjalani debut buat Metz saat jumpa Lyon.
Selama 4 musim di Metz, Pires tampil di 162 pertandingan dengan 43 gol. Dirinya juga membantu tim menjuarai Coupe da Ligue.
Pada 1998, Pires direkrut oleh Marseille. Mahar 5 juta pound digelontorkan untuk meminangnya. Tapi, Pires tak betah dan hanya bertahan selama 2 musim.
Baca Juga: Prediksi Leicester City vs Arsenal di Liga Inggris, 30 Oktober 2021
Pindah ke Arsenal
Pada musim 2000, Arsenal menyelamatkan kariernya. Dengan mahar 6 juta pound, Pires datang ke Highbury di bawah asuhan Arsene Wenger.
Ia menjalani debut bersama Arsenal saat jumpa Sunderland. Tapi, dia belum menjadi pemain inti dan kerap jadi pilihan kedua lantaran masih adanya Marc Overmars yang dicintai pendukung Arsenal.
Termotivasi oleh Nasehat David Dein
David Dein adalah wakil ketua Arsenal saat ia tiba di London Utara. Dirinya menjadi motivator Pires yang masih belum menunjukkan performa terbaiknya.
Dein hanya berpesan bahwa untuk dicintai fan, Pires cukup mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur. Dengan begitu, fan akan mencintainya.