Zico, Korban Perang yang Dibina Man United Jadi Pemain Profesional

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 06 November 2021 | 18:30 WIB
Zico, Korban Perang yang Dibina Man United Jadi Pemain Profesional
Friday Zico, korban perang yang sempat dibina Manchester United sebelum jadi pesepak bola profesional. [Instagram/@Fridinho10]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Usai tiba di Uganda, kami menjadi pengungsi dan pemerintah Australia menerima kami. Saat itu, John Howard adalah perdana menterinya," ujar Zico.

"Kami dibawa ke Perth, Australia. Kami tidak terlalu banyak bertanya tentang ke mana kami akan pergi selama kami tahu itu aman untuk ditinggali," imbuhnya.

Singkat cerita Zico tumbuh besar di Australia dan mengenal sepak bola, ia bahkan bermain untuk beberapa klub lokal di Perth.

Sudan Selatan yang merdeka pada 2011 mencoba membangun sepak bola, namun perang kembali pecah pada 2013 dengan ketakutan yang dirasakan semua masyarakat, termasuk di Magwi.

Pada 2015, Zico dipanggil negara kelahirannya untuk membela tim nasional setelah 10 tahun pergi dari negara tersebut.

Diakui olehnya hal itu bukan keputusan yang mudah, kembali ke negara asal dengan penuh risiko dan nyawa sebagai taruhannya.

"Bukan keputusan yang mudah untuk kembali ke Sudan Selatan setelah mengetahui apa yang terjadi di sana," kata Zico.

"Negara ini belum stabil dan berisiko. Saya berbicara dengan begitu banyak orang untuk kembali ke sini karena kami sebenarnya diminta kembali pada 2012.

"Sebelum perang saudara pecah. Ribuan orang dibiarkan mati dan ketika itu terjadi, kami terlalu takut untuk kembali," imbuhnya.

Baca Juga: Man United vs Man City: Ole Punya Rekor Impresif saat Jumpa Guardiola

Terlepas dari itu, talenta Zico sebagai pesepak bola andalan Sudan Selatan tak lepas dari binaan yang diterima dari Manchester United.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI