Sejak kejadian itu, Limbe berubah menjadi apa yang dikenal sebagai kota hantu. Pasalnya, ancaman kelompok separatis untuk menyerang siapa saja yang pergi bekerja atau bersekolah, yang mereka anggap sebagai simbol pemerintah pusat.
Dalam suatu kesempatan, sebuah kelompok yang mengatasnamakan Ambazonia mengancam akan menyerang stadion di hari pertandingan. Dalam orasi yang disampaikan, mereka telah memasang sejumlah bahan peledak (IED) di Limbe Omnisport Stadium jika pertandingan Piala Afrika tetap digelar di daerah itu.
Guna mengantisipasinya gejolak, pemerintah pusat mengerahkan ribuan personel militer dan polisi untuk mengamankan Limbe dan stadion sepak bola berkapasitas 20.000 penonton yang dibangun pada 2012 dan diresmikan pada 26 Januari 2016.
Kejadian itu adalah salah satu dari sedikit stadion di dunia yang dibangun di atas bukit dan memiliki pemandangan laut yang menakjubkan.
Pada November 2016, stadion ini menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola wanita sebagai bagian dari turnamen internasional pertamanya.
Kembali ke masa sekarang, Limbe akan menyelenggarakan pertandingan Grup F yang dihuni Mali, Tunisia, Mauritania, dan Gambia, serta satu pertandingan Grup E antara Sierra Leone dengan Guinea Khatulistiwa.
Limbe juga akan menyelenggarakan dua pertandingan babak 16 besar Piala Afrika.
"Kami sangat senang bagi warga Kamerun. Kami akan senang menyambut orang-orang dari negara lain untuk turnamen hebat ini," kata Erik, salah satu penjaga gawang di klub lokal Limbe, dikutip dari laman BBC Sport.
Erik sejatinya juga menantikan event Piala Afrika. Sebab, pemain-pemain bintang Liga Premier seperti Mohamed Salah dari Mesir dan Sadio Mane dari Senegal akan unjuk aksi di ajang ini.
Baca Juga: Semifinal Piala Super Spanyol, Carlo Ancelotti Waspadai Pemain Muda Barcelona
Namun apa boleh buat, kemungkinan dia hanya bisa menonton bintang-bintang tersebut dari layar televisi.