"Awalnya Liga 1 hanya ingin digelar di pulau Jawa, tapi series keempat dipilih Bali. Itu di luar perencanaan awal. Berarti keputusan PT LIB sebagai opertatror dan direstui PSSI dan berarti diamini klub akhirnya tampil di Bali meski tak pernah di program atau rencanakan di sana," kata Bung Towel.
"Artinya PT LIB lah yang harus tanggung jawab terkait pelaksaan kompetisi. Kalau ada apa-apa yang pertama tanggung jawab ya PT LIB."
Bung Towel juga mengritisi perihal protokol kesehatan (prokes) ketat yang katanya diterapkan selama kompetisi. Dia tak yakin hal itu dijalankan PT LIB lantaran kasus Covid-19 dalam tim nyatanya tetap terjadi dan meluas.
"Munculnya kasus [Covid-19] ini menimbulkan tanya bahwa protokol kesehatan di jalankan dengan ketat atau tidak? saya tak yakin. Apalagi di Bali, hawanya liburan, pelatih PSIS juga mengaku sikap pemainnya ada kecederungan berlibur. Artinya apa? biubble to bibble [yang diterapkan] tak benar," jelas Bung Towel.
Tommy Welly menilai keputusan PSSI dan PT LIB untuk terus menggulirkan Liga 1 di tengah pandemi adalah cerminan dari ketidakpedulian mereka terhadap kompetisi sepak bola dari sisi olahraga itu sendiri. Semua hanya didasari karena bisnis semata.
"Tim compang-camping hanya 12 orang dipaksa masuk DSP (Daftar Susunan Pemain), lawannya lebih komplit, jelas faktor keadilannya diabaikan," kata Bung Towel.
"Jadi tak salah Madura United lewat presidennya menilai bahwa kompetisi ini asal main saja. Karena dipaksakan untuk tetap bermain, karena PT LIB analoginya tak bisa rem mendadak karena ada gerbong-erbong lain yang ditarik."
"Artinya mereka hanya mementingkan aspek bisnis sepak bolanya, sedangkan aspek sportingnya hanya berdalih Regulasi BRI Liga 1 pasal 52 ayat 7," pungkasnya.
Batalnya timnas Indonesia U-23 mengikuti Piala AFF U-23 2022 membuat Garuda Muda dipastikan gagal mempertahankan gelar yang diraih pada edisi 2019.
Baca Juga: BREAKING! Timnas Indonesia U-23 Batal Ikut Piala AFF U-23 2022, Ini Alasan PSSI
Tiga tahun lalu, timnas Indonesia berhasil menjadi yang terbaik di ajang tersebut setelah mengalahkan Thailand dengan skor 2-1 di Stadion Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja pada 28 Februari 2019.