Timnas Indonesia U-23 Jadi Tumbal Keputusan PSSI dan LIB Paksa Liga 1 Berjalan di Tengah Pandemi?

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 11 Februari 2022 | 08:50 WIB
Timnas Indonesia U-23 Jadi Tumbal Keputusan PSSI dan LIB Paksa Liga 1 Berjalan di Tengah Pandemi?
Pemain Timnas Indonesia berfoto menjelang menghadapi Timnas Timor Leste Dom Lucas dalam pertandingan sepak bola Leg 1 FIFA Matchday di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar Bali, Kamis (27/1/2022). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Keputusan LIB untuk tetap menjalankan kompetisi secara tak langsung merugikan timnas Indonesia U-23 yang sebelum batal, memiliki target mempertahankan gelar juara di Piala AFF U-23 2022.

Para pemain timnas jelas dipasok dari para klub peserta, yang dalam beberapa pekan terakhir tengah dihantam badai Covid-19 akibat kompetisi yang tak ditangguhkan meski kasus positif terus berdatangan.

Dalam rilisnya, PSSI telah menyampaikan bahwa sebanyak tujuh pemain plus satu ofisial timnas U-23 dinyatakan positif Covid-19 dengan beberapa lainnya harus isolasi mandiri sambil menunggu tes PCR keluar.

Di sisi lain, para pemain timnas Indonesia juga banyak yang belum fit karena membawa cedera saat membela klub. Kondisi itu membuat Garuda Muda tak punya banyak amunisi hingga pelatih Shin Tae-yong meminta PSSI membatalkan keikutsertaan mereka.

Selain keras kepalanya PT LIB dan PSSI serta acuh tak acuhnya pihak Kemenpora terkait situasi Covid-19 dalam kompetisi Liga 1, dia juga menyoroti keputusan para stakeholders tersebut.

"Awalnya Liga 1 hanya ingin digelar di pulau Jawa, tapi series keempat dipilih Bali. Itu di luar perencanaan awal. Berarti keputusan PT LIB sebagai opertatror dan direstui PSSI dan berarti diamini klub akhirnya tampil di Bali meski tak pernah di program atau rencanakan di sana," kata Bung Towel.

"Artinya PT LIB lah yang harus tanggung jawab terkait pelaksaan kompetisi. Kalau ada apa-apa yang pertama tanggung jawab ya PT LIB."

Bung Towel juga mengritisi perihal protokol kesehatan (prokes) ketat yang katanya diterapkan selama kompetisi. Dia tak yakin hal itu dijalankan PT LIB lantaran kasus Covid-19 dalam tim nyatanya tetap terjadi dan meluas.

"Munculnya kasus [Covid-19] ini menimbulkan tanya bahwa protokol kesehatan di jalankan dengan ketat atau tidak? saya tak yakin. Apalagi di Bali, hawanya liburan, pelatih PSIS juga mengaku sikap pemainnya ada kecederungan berlibur. Artinya apa? biubble to bibble [yang diterapkan] tak benar," jelas Bung Towel.

Baca Juga: BREAKING! Timnas Indonesia U-23 Batal Ikut Piala AFF U-23 2022, Ini Alasan PSSI

Tommy Welly menilai keputusan PSSI dan PT LIB untuk terus menggulirkan Liga 1 di tengah pandemi adalah cerminan dari ketidakpedulian mereka terhadap kompetisi sepak bola dari sisi olahraga itu sendiri. Semua hanya didasari karena bisnis semata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI