Karena Zinchenko masih terikat kontrak dengan Shakhtar Donetsk, Rubin Kazan tak berani memberikannya kontrak profesional.
Barulah pada 2015 Zinchenko mendapat kontrak profesionalnya, di mana ia bergabung Ufa dan melakukan debutnya di kasta teratas Rusia melawan Krasnodar pada tahun yang sama.
Hanya setahun membela Ufa, Man City lantas memboyongnya pada 2016 sebagai suksesor Aleksandar Kolarov yang kian menua kala itu.
Namun, Zinchenko tak serta merta langsung bergabung tim utama. Sesaat setelah dirinya tiba di Manchester, ia lantas dipinjamkan ke PSV Eindhoven di Belanda.
Di Belanda Zinchenko tampil cukup apik dan konsisten selama satu musim. Hal ini membuat Man City memulangkannya dan mengintegrasikannya ke tim utama pada musim 2017/18.
Sejak saat itu, dirinya tampil reguler di tim utama. Selain karena penampilannya, buruknya bek kiri Man City seperti Fabian Delph dan Benjamin Mendy membuat Zinchenko menjadi tumpuan Pep Guardiola.
Selama hampir lima tahun membela Man City, Zinchenko telah meraih delapan gelar mayor di kancah domestik, seperti gelar Premier League, Piala FA dan Piala Liga Inggris.
Di level tim nasional, Zinchenko telah melakukan debut pada tahun 2015. Gol perdananya untuk negaranya tercipta pada 2016 di laga persahabatan melawan Rumania.
Gol perdananya untuk Ukraina itu membuat Zinchenko mencetak rekor sebagai pencetak gol termuda sepanjang sejarah negaranya, mengalahkan catatan Andriy Shevchenko.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Malam Ini, Ada Manchester United vs Watford
Selain rekor tersebut, Zinchenko juga tercatat sebagai kapten termuda sepanjang sejarah Ukraina saat menjabat ban kapten di usia 24 tahun 98 hari kala berhadapan dengan Prancis.
Penulis: Felix Indra Jaya