Karenanya ada batasan dana yang dipatok pemerintah melalui lisensi yang diberikan, Chelsea pun sulit untuk beroperasi selayaknya klub dengan keuangan yang sehat lainnya.
“Kam hanya fokus terhadap sesuatu yang bisa kami kontrol, membantu orang dan mempersiapkan pertandingan. Itu adalah hal yang hanya bisa kami kontrol saat ini,” ujar Petr Cech dikutip dari laman Independent.
“Kami harus mengakui bahwa kami menjalani hari demi hari bukan di tangan kami. Pembicaraannya tentang apakah kami bisa menyelesaikan musim ini.”
“Kami harap orang yang bekerja untuk klub mendapat bayaran dan menjalani hidup mereka dan bekerja. Tapi ini pertanyaan sulit karena saya tak tahu lisensi hariannya,” pungkasnya.
Karena adanya pembatasan dana dalam lisensi itu, beredar pula kabar bahwa Chelsea mau tak mau harus menjalani laga tandang menggunakan bus.
Pasalnya, pemerintah mematok dana laga tandang Chelsea hanya sebesar 20 ribu poundsterling (Rp373 juta ) saja.
Hal ini pun menjadi masalah baru bagi kubu Chelsea yang dalam sepekan ke depan harus menjalani laga tandang, masing-masing ke Lille (Prancis) di ajang Liga Champions dan Middlesbrough di ajang Piala FA.
[Penulis: Felix Indra Jaya]
Baca Juga: Sosok Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone di Mata Kieran Trippier: Gila dan Sangat Emosional