Penyakit Kronis Manchester United dan Uneg-uneg Ralf Rangnick

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 05 April 2022 | 16:47 WIB
Penyakit Kronis Manchester United dan Uneg-uneg Ralf Rangnick
Gestur pelatih interim Manchester United, Ralf Rangnick usai timnya membobol gawang Brighton pada laga Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Rabu (16//2/2022) dini hari WIB. [Paul Ellis / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rangnick menilai skuadnya memang tak kurang berkarakter dan kemampuan teknisnya. Tapi skuadnya kalah berani dari lawan ketika beradu fisik dan juga mengalami masalah intensitas. "Setiap kali ada kontak fisik, kami sering kalah. Ini yang harus kami perbaiki," kata Rangnick.

Pelatih asal Jerman itu bahkan menyebut semua yang dia sebut itu adalah bagian dari DNA pemain yang harus ada pada skuad United.

Uniknya, Rangnick bukan pelatih pertama yang menganalisis demikian. Jose Mourinho sewaktu masih melatih Setan Merah pun begitu, tepatnya saat pertandingan terakhirnya menjadi manajer MU ketika Liverpool mengalahkan MU 3-1 pada Desember 2018.

Menunjuk pemain-pemain The Reds yang tak ragu beradu fisik seperti Andrew Robertson, Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Fabinho, pelatih asal Portugal itu sudah menyampaikan hal yang diutarakan Rangnick empat tahun kemudian.

"Mereka (pemain-pemain Liverpool) pemain yang berani beradu fisik dan, di atas itu, mereka juga pemain yang bagus secara teknis. Saya juga memiliki banyak pemain bagus secara teknis, tetapi kami tidak memiliki banyak pemain dengan kegigihan seperti mereka," kata Mourinho saat itu.

Identifikasi Rangnick ini tak saja membantu manajer United berikutnya, entah Erik ten Hag, Mauricio Pochettino, atau siapa saja, tetapi juga seharusnya membantu manajemen Setan Merah.

Fakta Rangnick mengumbar rekomendasinya kepada publik, menunjukkan Rangnick hendak mengusik hirarki klub yang sejak lama dituding sebagai biang keladi melempemnya Setan Merah sembilan tahun terakhir ini.

Hirarki MU sendiri hanya memberikan predikat pelatih sementara kepada Rangnick ketika MU masih memiliki peluang merebut gelar.

Fred adalah di antara pemain yang merasakan keanehan dari status pelatih sementara yang disandang Rangnick, justru ketika MU menghadapi saat-saat krusial.

Baca Juga: Rooney Sarankan Paul Pogba dan Cristiano Ronaldo Angkat Kaki dari Manchester United

Tapi yang paling keras mengkritik manajemen MU adalah para mantan pemain Setan Merah. Salah satunya Teddy Sheringham.

"Jika Anda punya pelatih yang tahu akan lama menjabat dan berkeinginan membuat pemain semakin baik, maka semua orang bakal mengikuti dia. Jika itu tak terjadi, maka semua orang akan sulit mengikutinya karena semuanya bakal berubah saat akhir musim dan mereka (pemain) harus mengawali lagi bersama manajer baru," kata Sheringham.

Harus Realistis

Manchester United sendiri, dan juga Liverpool serta Manchester City, meletakkan fondasi sukses di atas arsitek yang itu-itu saja tapi memiliki ide cemerlang dalam membangun tim yang kuat.

Ini terlihat ketika Sir Alex Ferguson selama 27 tahun menukangi Old Trafford di mana semua trofi pernah diraih Sir Alex termasuk 13 gelar juara liga dan 2 gelar Liga Champions.

Liverpool dan Man City juga begitu. Dalam sembilan tahun terakhir ketika MU tujuh kali mengganti pelatih termasuk dua pelatih caretaker dan 1 pelatih interim, The Reds dan The Citizens masing-masing hanya dilatih dua orang, termasuk Juergen Klopp di Liverpool dan Pep Guardiola bersama City. Kedua klub ini berubah menjadi dua penguasa utama Liga Premier.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI