Apabila memasukan hitung-hitungan head-to-head, Inter secara teknis tertinggal tiga poin dari AC Milan karena ucuma mampu bermain 1-1 pada 8 November tahun lalu dan kalah 1-2 pada Februari tahun ini di liga.
“Tidak diragukan lagi, ada kepahitan, seperti biasa. Kami tidak lagi memiliki kendali atas nasib kami sendiri. Kami harus melihat hasil AC Milan dan mencoba memenangkan empat laga tersisa," kata pelatih Inter, Simone Inzaghi kepada Sky Sport Italia.
“[Di laga ini] kami sudah unggul, kami seharusnya mencetak gol lagi daripada kebobolan sundulan Arnautovic yang dapat dihindari, karena kami tahu bahwa apa pun bisa terjadi dalam sepak bola."
“Saya pikir kami memainkan babak pertama yang sangat bagus, dengan hanya satu kesalahan pada gawang Arnautovic. Kami menciptakan banyak peluang dan pantas mendapatkan gol kedua."
Terkait memainkan Radu, Inzaghi menyebut tidak menyesali keputusannya meskipun sang pemain tak pernah menginjakkan kaki di laga Serie A sebelum pertandingan ini.
Satu-satunya penampilan Radu sebelumnya terjadi di Coppa Italia ketika Inter menghadapi Empoli pada Januari lalu.
“Radu bermain sangat baik melawan Empoli, dia selalu berlatih dengan baik, kami semua sangat percaya padanya," kata Inzaghi.
"Itu adalah insiden yang tidak menguntungkan, tetapi hal-hal ini bisa terjadi dan itu tidak akan merusak jika kami unggul 4-1 daripada 1-1."
“Dia harus diyakinkan bahwa Radu adalah penjaga gawang yang luar biasa dengan masa depan yang cerah di depannya.”
Baca Juga: Tinggalkan Inter Milan Akhir Musim Ini, Arturo Vidal Bakal Merapat ke Flamengo
Pasca laga berakhir, Radu terlihat kecewa dan kebingungan. Dia sampai harus ditendangkan rekan setimnya, Denzel Dumfries yang melindunginya dari sorotan kamera televisi ketika masuk ke lorong stadion.