Infografis
Pada musim itu, Jordi Amat punya pengalaman luar biasa, meski hanya tampil 10 kali dalam semusim. Jordi Amat tampil penuh ketika Swansea mengalahkan Manchester United 2-1 di Old Trafford pada 16 Agustus 2014.
Kala itu, dua gol kemenangan Swansea dicetak Ki Sung-yeoung dan Gylfi Sigurosson. United yang ditangani Louis van Gaal memperkecil kedudukan lewat Wayne Rooney. Kemenangan itu menjadi bagian dari sejarah Swansea yang kini main di kasta kedua kompetisi sepak bola Inggris.
Bek Tangguh di LaLiga
Pengalaman empat musim di Liga Inggris membuat Jordi Amat kembali ke LaLiga Spanyol dengan percaya diri. Jordi menjadi bek tak tergantikan di setiap tim yang dibelanya.
Pada musim 2017/2018, Jordi Amat yang dipinjamkan Swansea ke Real Betis tampil reguler. Dalam semusim, Jordi Amat tampil 25 kali, dengan rincian 24 kali jadi starter dan sekali jadi pemain pengganti.
Begitu pula ketika Jordi Amat ditebus Rayo Vallecano dari Swansea dengan nominal transfer yang tak disebutkan. Jordi Amat tampil 31 kali di LaLiga. Sepanjang musim itu, Jordi bahkan hanya sekali tak bermain 90 menit. Selebihnya, dia jadi komando lini belakang Rayo Vallecano.
Gosip ke Malaysia
Jordi Amat menambah pengalaman dengan bermain di negara lain. Setelah Inggris dan Spanyol, Jordi Amat menerima pinangan KAS Eupen yang bermain di kompetisi teratas Liga Belgia.
Bersama KAS Eupen, Jordi Amat lagi-lagi tak tergantikan. Dalam tiga musim, Jordi Amat konsisten sebagai pilihan utama. Bek bertinggi 184 sentimeter ini juga mencatatkan dua gol untuk KAS Eupen.
Baca Juga: Peluang Lolos Timnas Indonesia ke Semifinal SEA Games Vietnam
Setelah tiga tahun di Belgia, Jordi Amat pilih mencari pelabuhan lain. Kabarnya, Jordi Amat akan bermain di Asia, tepatnya Liga Malaysia. Gosipnya, langkah ini dilakukan agar Jordi Amat bisa lebih dekat dengan Indonesia.
