Memiliki darah yang hampir sepenuhnya Indonesia, Van Bronckhorst ternyata masih bisa berbicara dengan aksen Indonesia Timur, kendati dirinya tak begitu mengenal seluruh kosakata Indonesia.
Van Bronckhorst sendiri pernah mengakui dirinya punya ikatan dengan Indonesia saat memimpin Timnas Belanda dalam laga persahabatan kontra Timnas Indonesia pada 2013 silam.
Dalam kunjungannya itu, Van Bronckhorst mengakui dirinya juga menyukai masakan Indonesia seperti sate dan gado-gado.
Meski punya darah Indonesia, Van Bronckhorst lebih memilih Belanda sebagai negara yang ia representasikan di pentas internasional.
Kiprahnya di sepak bola berawal dari Feyenoord Rotterdam. Sejak saat itu, pemain yang dulunya berposisi sebagai bek kiri ini, mampu mencuri perhatian tim-tim besar Eropa.
Tercatat, Van Bronckhorst pernah membela Rangers FC (1998-2001), Arsenal (2001-2003), Barcelona (2003-2007), dan kembali ke Feyenoord (2007-2010).
Kiprah menterengnya bersama klub-klub besar Eropa pun membuatnya masuk ke Timnas Belanda. Tercatat, Van Bronckhorst membuat 106 penampilan bersama De Oranje.
Van Bronckhorst juga pernah menorehkan tinta emas dalam kariernya, di mana ia menjadi kapten Timnas Belanda dan membawa negaranya itu menembus final Piala Dunia 2010.
Sayangnya, di partai puncak Belanda harus takluk dari Spanyol, sehingga Van Bronckhorst gagal memberikan trofi Jules Rimet perdana untuk De Oranje.
Baca Juga: Profil Kevin Trapp, Pemain Terbaik di Final Liga Europa yang Pernah Dibuang PSG
Usai gantung sepatu sebagai pemain, Van Bronckhorst melanjutkan karier di dunia kepelatihan yang bermula dari asisten di klub masa kecilnya, Feyenoord.
Hingga akhirnya, Van Bronckhorst mampu menjadi pelatih tim utama dan membawa Feyenoord meraih titel domestik seperti juara Liga Belanda, juara Piala Belanda, dan Piala Super Belanda.
Kiprahnya itu membuat tim asal China, Guangzhou R&F merekrutnya. Namun kariernya di negeri Tirai Bambu tak bertahan lama.
Barulah pada November 2021, Rangers FC merekrutnya sebagai pengganti Steven Gerrard yang memilih kembali ke Inggris untuk melatih Aston Villa.
[Penulis: Felix Indra Jaya]