Suara.com - Jordi Amat resmi gabung klub Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT). Kabar ini sontak menjadi perbincangan hangat hingga ke publik sepakbola Tanah Air.
Pemilik JDT, Tunku Ismail Sultan Ibrahim telah mengumumkan perekrutan Jordi Amat oleh klubnya. Ia menerangkan mantan penggawa klub Belgia, KAS Eupen tersebut akan merapat selepas proses naturalisasinya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) kelar.
Kabar ini mendapat berbagai respons, sebab perpindahan tersebut akan membuat tujuan naturalisasi pemain keturunan yang sejauh ini dijalankan jadi kurang tepat sasaran.
Pasalnya, PSSI sesuai keinginan pelatih Shin Tae-yong, sebelumnya sudah punya kriteria terkait pemain keturunan seperti apa yang bisa dinaturalisasi Indonesia.
Salah satu syaratnya adalah, pemain incaran harus berkiprah di liga di Eropa. Hal itu diketahui dari Rapat Koordinasi antara PSSI dan Kemenpora pada 10 Februari lalu sebagaimana disampaikan Menpora Zainudin Amali.
PSSI sudah buka suara dan mengharapkan Jordi Amat tetap bermain di Eropa. Sementara Shin Tae-yong belum buka suara dengan kepindahan Jordi Amat ke JDT.
Jika pelatih asal Korea Selatan itu konsisten dengan ucapannya kala itu, bisa saja proses naturalisasi Jordi Amat dibatalkan.
Netizen Indonesia juga cukup banyak yang mendesak PSSI agar membatalkan proses naturalisasi bek kelahiran Spanyol ini. Namun, apakah mungkin bisa terjadi?
Hingga saat ini, berkas naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh dikabarkan sudah sampai di DPR RI. Artinya, prosesnya sudah sampai sejauh itu.
Baca Juga: Soal Gelombang Penolakan Israel di Piala Dunia U-20 2023, Begini Sikap PSSI
Jika DPR RI menyetujui naturalisasi keduanya, maka Jordi Amat dan Sandy Walsh semakin dengan menjadi WNI.