Wawancara Eksklusif Michael Owen: Menyesal, Kesal, dan Keputusan Gabung Manchester United

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 20:54 WIB
Wawancara Eksklusif Michael Owen: Menyesal, Kesal, dan Keputusan Gabung Manchester United
Legenda sepakbola Inggris, Michael Owen (kiri) tiba di Jakarta, Sabtu (20/8/2022). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).

"Namun, tidak bisa dipungkiri juga bahwa saat itu, negara-negara lain juga memiliki pemain-pemain bagus. Ada Spanyol, Brasil, Prancis, mereka semua juga sangat bagus. Ya, sayang rasanya saya tak bisa dapat trofi Piala Dunia untuk Inggris," sambungnya.

Michael Owen saat memperkuat Real Madrid. [AFP]
Michael Owen saat memperkuat Real Madrid. [AFP]

Coba Peruntungan di Real Madrid, Tapi Gagal

Owen yang ketika itu sedang jaya-jayanya mencoba mengembangkan karier membela klub lain. Raksasa LaLiga Spanyol, Real Madrid menjadi pilihan pemain yang berusia 42 tahun pada 2022.

Pada 2004, Owen didatangkan untuk melengkapi proyek Los Galacticos Real Madrid ketika itu. Meski menurut laporan, El Real sudah menginginkan jasa Owen sejak 2002.

Bersama Real Madrid, Owen berada satu tim dengan nama-nama besar pada masanya. Sebut saja Iker Casillas, Zinedine Zidane, David Beckham, Raul Gonzalez, dan Ronaldo.

Sebagai seorang striker, Owen harus bersaing dengan Raul dan Ronaldo. Tentu sangat sulit bagi sang pemain terlebih Raul adalah pemain yang dihormati publik Madrid.

Akibatnya Owen kesulitan bersaing. Ia lebih banyak duduk di bangku cadangan. Hanya semusim ia bertahan di Santiago Bernabeu, dengan catatan 17 gol dari 45 penampilan di semua kejuaraan

Owen membantah kariernya menurun di Real Madrid karena kesulitan bersaing. Bahkan, ia menyebut Liga Spanyol lebih mudah untuk adaptasi ketimbang Inggris.

"Di Spanyol, ketika main untuk Real Madrid dan Barcelona, kamu akan selalu memegang bola. Lebih mudah juga karena saya bermain dengan banyak bintang macam David Beckham, Luis Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo, dan Raul," terang Owen.

Baca Juga: Celta Vigo vs Real Madrid, Carlo Ancelotti Pastikan Los Blancos Siap Tempur

"Tempo di LaLiga juga lebih santai ketimbang Premier League, laga-laganya berjalan lebih lamban. Ya, bisa dibilang Premier League adalah liga tersulit di dunia, karena temponya berlangsung cepat, dan para pemain dituntut memiliki kekuatan fisik yang bagus," ungkapnya.

Michael Owen, saat masih memperkuat Newcastle United, Rayakan golnya ke gawang West Ham United dalam laga Liga Premier di St. James Park pada 10 Januari 2009. [AFP]
Michael Owen, saat masih memperkuat Newcastle United, Rayakan golnya ke gawang West Ham United dalam laga Liga Premier di St. James Park pada 10 Januari 2009. [AFP]

Kesal Tak Bisa Pulang ke Liverpool

Hanya bertahan satu musim di Spanyol, Owen kembali ke Inggris. Ia mengaku sangat ingin sekali pulang ke tim yang telah membesarkan namanya, Liverpool.

Namun, hingga gantung sepatu apa yang diinginkan Owen tak pernah terwujud. Padahal, ia mengaku sangat mencintai The Reds.

Setelah meninggalkan Real Madrid dan gagal pulang ke Liverpool, Owen memutuskan bergabung dengan Newcastle United. Sayang, ia gagal mengembalikkan performanya seperti saat di Liverpool.

Bersama Newcastle, Owen banyak berkutat dengan cedera yang dimulai pada 2005 ketika pertandingan melawan Tottenham Hotspur yang membuatnya absen selama lima bulan. Meski begitu, Owen tak kehilangan tempat di tim nasional dan masih dipercaya masuk skuad untuk Piala Dunia 2006.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI