5 Peristiwa Kontroversial saat Piala Dunia Tahun 80-an Hingga 2000-an, Gol Tangan Tuhan Hingga Kematian Escobar

Selasa, 06 September 2022 | 15:23 WIB
5 Peristiwa Kontroversial saat Piala Dunia Tahun 80-an Hingga 2000-an, Gol Tangan Tuhan Hingga Kematian Escobar
Cesc Fabregas saat mengangkat trofi Piala Dunia saat masih membela Timnas Spanyol. (Twitter/@Fandom_ID)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepanjang gelaran Piala Dunia Tahun 1980-an hingga 2000-an, banyak kejadian kontroversi. Peristiwa kontroversial itu terekam jelas dan banyak disoroti publik. Setidaknya ada 5 momen fatal yang membuat penggemar tercengang saat melihatnya.

Piala Dunia sejatinya merupakan pesta bagi para pesepak bola dunia, meski begitu seiring gelarannya selalu ada kejadian yang tak terduga terjadi.

Entah itu kejadian yang merugikan, kontroversial karena tidak bisa diterima oleh mereka yang merasa dirugikan ketika bertanding.

Hingga kejadian tak masuk akal yang seharusnya tidak terjadi, lantas apa saja itu?

Berikut lima momen kontroversial sepanjang sejarah Piala Dunia antara tahun 1980-an hingga 2000-an:

1. Kematian Andres Escobar

Andres Escobar. (Studiobin.net)
Andres Escobar. (Studiobin.net)

Piala Dunia bisa jadi ajang terkelam yang pernah ada, gelaran tahun 1994 di mana Andres Escobar menjadi korban tewas insiden penembakan.

Berawal dari laga fase grup antara Amerika Serikat melawan Kolombia, Escobar jadi biang kerok kekalahan negaranya usai mencetak gol bunuh diri.

Kekalahan itu membuat Kolombia gagal lolos ke babak berikutnya dan lima hari setelahnya Esocbar ditemukan meninggal dunia di parkiran kelab malam kota asalnya.

Baca Juga: Profil Hajime Moriyasu, Pelatih Timnas Jepang Pernah Jadi Bintang di Kyoto Purple Sanga

Escobar mendapat enam kali tembakan, mirisnya lagi pelaku meneriakkan gol setiap kali melepaskan satu tembakan ke arahnya.

2. Maradona Ngobat

Para penggemar berkumpul dan menangis di luar kamar jenazah tempat jasad mendiang bintang sepak bola Argentina Diego Maradona di San Fernando, Buenos Aires, Argentina, Rabu (25/11). Maradona tutup usia pada Rabu (25/11/2020) malam WIB. The Golden Boy meninggal dunia di usia 60 tahun akibat serangan jantung.Semenjak gantung sepatu sebagai pemain, Maradona memang lumayan akrab dengan masalah kesehatan. Pada 2004 silam, The Golden Boy sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran penyakit jantung dan pernapasan parah.Pada Januari 2019 lalu, Maradona juga sempat dirawat di rumah sakit akibat pendarahan internal di perut. Dan yang teranyar adalah awal bulan ini, di mana sang legenda mengalami pembekuan darah di otak. [RONALDO SCHEMIDT / AFP]
Para penggemar berkumpul dan menangis di luar kamar jenazah tempat jasad mendiang bintang sepak bola Argentina Diego Maradona di San Fernando, Buenos Aires, Argentina, Rabu (25/11). Maradona tutup usia pada Rabu (25/11/2020) malam WIB. The Golden Boy meninggal dunia di usia 60 tahun akibat serangan jantung.Semenjak gantung sepatu sebagai pemain, Maradona memang lumayan akrab dengan masalah kesehatan. Pada 2004 silam, The Golden Boy sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran penyakit jantung dan pernapasan parah.Pada Januari 2019 lalu, Maradona juga sempat dirawat di rumah sakit akibat pendarahan internal di perut. Dan yang teranyar adalah awal bulan ini, di mana sang legenda mengalami pembekuan darah di otak. [RONALDO SCHEMIDT / AFP]

Pada edisi yang sama saat Escobar menjadi target pembunuhan, Diego Maradona gagal tampil untuk Argentina setelah diketahui mengonsumsi obat terlarang.

Maradona menggunakan efedrin saat melakukan pengecekan tes doping, FIFA bahkan menemukan lima zat terlarang yang ada di dalam darah sang pemain.

Michael d'Hooghe selaku dokter yang melakukan tes doping mengklaim menemukan lima zat dalam satu obat yang dikonsumsi Maradona.

Konsumsi Efedrin membuat konsentrasi lebih besar dan bisa bertindak sebagai stimulan adrenalin, meningkatkan energi atau juga bisa untuk menurunkan berat badan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI