Gaya bermain ini sendiri perlahan telah memudar di Liga Inggris. Musim lalu, gaya bermain ini masih dipraktikkan oleh Burnley bersama sang pelatih Sean Dyche.
Sayangnya, gaya bermain ini justru membuat Burnley harus terdegradasi sekaligus mengakhiri gaya bermain Kick and Rush yang telah melegenda di Liga Inggris sejak lama.
Taktik False-9
Berbeda dengan Kick and Rush, taktik False-9 bisa dikatakan taktik yang lebih terstruktur atau terorganisir dalam penerapannya.
False-9 sendiri merupakan taktik di mana pemain depan atau penyerang ditiadakan dan dialihfungsikan menjadi seorang gelandang serang.
Peran False-9 yang dimainkan penyerang biasanya membuat penyerang itu menjadi pemantul bola atau penarik lawan agar winger atau pemain dari lini kedua bisa masuk ke pertahanan.
Dari perspektif pelatih, peran False-9 ini lebih disukai di era saat ini karena kolektivitas tim dan taktik yang diterapkan akan berjalan sempurna.
Sebagai contoh, Timnas Spanyol mampu merengkuh kesuksesan karena taktik ini, dengan Cesc Fabregas yang notabene gelandang, dimainkan sebagai penyerang dalam formasi 4-3-3.
Dewasa ini False-9 juga terlihat di Liga Inggris, seperti Manchester City yang memeragakannya musim lalu sebelum kedatangan Erling Haaland.
Baca Juga: Jurgen Klopp Sampaikan Dukungan ke Steven Gerrard Usai Dipecat Aston Villa
Liverpool pun juga menggunakan False-9 tersebut dengan sosok Roberto Firmino sebagai poros serangan dan membiarkan wingernya bebas bergerak untuk mencetak gol.
Meski Kick and Rush dan False-9 berbeda, nyatanya dua taktik ini berhasil membawa Liverpool ke kesuksesan di era 1980 an dan beberapa tahun terakhir.
Kontributor: Felix Indra Jaya