Suara.com - Timnas Prancis memiliki kesempatan mempertahankan gelar juara empat tahun silam setelah melangkah ke final Piala Dunia 2022 Qatar, Kamis (15/12/2022). Namun, terdapat satu kutukan yang membayangi tekad Les Bleus menggapai tujuan itu.
Prancis akan menghadapi Argentina dalam partai puncak Piala Dunia 2022 setelah menjinakkan perlawanan Maroko di laga semifinal dengan skor 2-0 di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar.
Kemenangan yang dimotori gol-gol Theo Hernandez (5') dan Randal Kolo Muani (79') membawa Prancis mencapai final Piala Dunia secara back-to-back setelah jadi juara pada 2018.

Mereka jadi tim keenam yang mampu menorehkan pencapaian spesial itu setelah Italia (1934, 1938), Brasil (1958, 1962 dan 1994, 1998, 2002), Belanda (1974, 1978), Argentina (1986, 1990) dan Jerman (1882, 1986).
Namun, dari lima tim sebelumnya, tidak semua mampu mempertahankan gelar juara atau meraih kemenangan saat mencapai final kedua beruntun.
Cuma Italia (1934 dan 1938), dan Brasil (1958 dan 1962) yang mampu mencatatkan dua kemenangan dalam final back-to-back itu. Sementara Belanda, Argentina dan Jerman seperti terkena kutukan.

Belanda tidak mampu menjadi juara dalam final back-to-back yang mereka capai. De Oranje kalah 1-2 dari Jerman pada 1974, sebelum takluk 1-3 dari Argentina empat tahun setelahnya.
Sementara itu, Argentina yang berhasil juara pada 1986 harus rela kehilangan trofi Jules Rimet usai dikalahkan Jerman 1-0 pada Piala Dunia 1990.
Begitupun Jerman, Der Panzer mencapai final back-to-back pada 1982 dan 1986 dan selalu kalah dalam dua kesempatan final tersebut yakni 1-3 dari Italia dan 2-3 dari Argentina.
Baca Juga: Hasil Prancis vs Maroko: Akhiri Kejutan Singa Atlas, Les Bleus ke Final Piala Dunia 2022
Lalu, bisakah Prancis menghindari kutukan itu demi menyamai rekor Italia dan Brasil? Atau Les Bleus justru terperosok ke lubang yang sama seperti Belanda, Argentina dan Jerman?