Satu Dekade Lebih Besut Timnas Prancis, Didier Deschamps Aktor di Balik Ketangguhan Les Bleus

Rully Fauzi Suara.Com
Minggu, 18 Desember 2022 | 21:49 WIB
Satu Dekade Lebih Besut Timnas Prancis, Didier Deschamps Aktor di Balik Ketangguhan Les Bleus
Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps. (AFP/MATTHIAS SCHRADER)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Didier Deschamps adalah pesepak bola yang lengkap, tetapi sering dipinggirkan dalam setiap diskursus mengenai siapa pelatih sepak bola terhebat di jagat ini.

Sebagai kapten, dia memimpin Timnas Prancis meraih gelar juara dunia pertama negerinya. Sebagai pelatih, dia membimbing mereka merebut Piala Dunia keduanya.

Dia juga pernah membawa AS Monaco ke final Liga Champions UEFA pertama dalam sejarah klub itu dan mengantarkan Marseille menjuarai Liga Prancis setelah 30 tahun tak pernah mereka rasakan kembali.

Tapi Deschamps amat dicintai di Prancis dan dipuja jauh melampaui batasnya bahkan sebelum memimpin Les Bleus --julukan Timnas Prancis-- ke final Piala Dunia 2022, bahkan pelatih Maroko Walid Reragui memproklamirkan Deschamps sebagai pelatih terbaik di dunia.

Deschamps jarang muncul dalam debat mengenai gaya kepelatihan mana yang terbaik di dunia. Ini karena dia sosok yang tak mau menonjolkan diri.

Sebagai pemain dan pelatih, di dalam dan di luar lapangan, Deschamps tidak pernah mencari sorotan atau terombang-ambing oleh suara-suara di luar tim dan lapangan.

Dia membiarkan kerja dan prestasinya membela dirinya dari segala kritik.

Eric Cantona pernah mencibirnya bahwa dia "tak akan pernah menjadi apa pun selain pembawa air" yang adalah istilah untuk pesepak bola yang bekerja keras di lapangan tanpa menjadi pemain bintang.

"Anda bisa menemukan pemain seperti dia di setiap sudut jalan," kata Cantona. Descamps cuma menjawab, "siapa yang sudah dua kali menjuarai Piala Eropa?"

Baca Juga: Menilik Metamorfosis Timnas Argentina Sejak Juara Copa America 2021, Kian Hari Kian Kuat

Pelatih Prancis Didier Deschamps merayakan kemenangan skuatnya di akhir pertandingan sepak bola Grup D Piala Dunia 2022 Qatar antara Prancis dan Australia di Stadion Al-Janoub di Al-Wakrah, selatan Doha pada 22 November 2022. Anne-Christine POUJOULAT / AFP
Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps. [Anne-Christine POUJOULAT / AFP]

Kini dia dikritik sebagai seorang pragmatis hebat yang semestinya menghasilkan tontonan sepak bola yang lebih menarik mengingat pemain-pemain besar yang dimilikinya.

Ketika Les Bleus lolos ke final Piala Dunia 2018, seorang komentator Prancis terkemuka mengatakan Prancis bakal menjadi "juara dunia terburuk sepanjang masa".

Untuk itu, banyak orang menginginkan Zinedine Zidane mengganti dia, apa pun hasil final nanti.

Tapi Deschamps menjawab semua kritik itu dengan bukti bahwa dari susunan pemainnya, Prancis sama sekali tidak defensif.

Menempatkan kembali Antoine Griezmann di belakang tiga pemain depan adalah salah satu bukti timnya menganut pendekatan menyerang.

Tapi itu juga solusi untuk menyelesaikan masalah cedera dalam timnya yang mungkin bagi tim-tim lain membuat terpental jauh sebelum final.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI