Resep Garangnya Napoli Musim Ini, Siap Akhiri 33 Tahun Puasa Gelar Scudetto

Rully Fauzi Suara.Com
Rabu, 25 Januari 2023 | 21:16 WIB
Resep Garangnya Napoli Musim Ini, Siap Akhiri 33 Tahun Puasa Gelar Scudetto
Para pemain Napoli. [Alberto PIZZOLI / AFP]

Suara.com - Pada awal musim 2022/2023 ini, mungkin seseorang akan dicap kurang waras jika menjagokan Napoli akan tampil dominan di Liga Italia Serie A. Namun, ternyata Partenopei tampil luar biasa dan kini jadi kandidat kuat juara, mengakhiri puasa gelar Scudetto mereka yang sudah berlangsung 33 tahun.

Selain diarsiteki pelatih Luciano Spalletti yang belum pernah meraih gelar Liga Italia, kehilangan para pemain utama seperti Lorenzo Insigne, Dries Mertens, Fabian Ruiz, dan Kalidou Koulibaly, yang digantikan dengan kedatangan sederet pemain yang namanya kurang populer.

Aroma bersaing untuk sekedar berada di papan tengah menjadi santer tercium di kalangan para penggemar.

Para pemain Napoli. [Alberto PIZZOLI / AFP]
Para pemain Napoli. [Alberto PIZZOLI / AFP]

Bahkan saat menjalani latihan pramusim di Kota Dimaro, Italia, Spalletti dan presiden Aurelio De Laurentiis sempat mendapat cibiran dari para tifosi lantaran dianggap gagal mempertahankan para pemain bintang.

Namun faktanya setelah menjalani 19 pertandingan Serie A musim ini, Napoli justru kokoh bertengger di pucuk klasemen dengan koleksi 50 poin. Unggul jauh sebesar 12 poin atas tim peringkat kedua AC Milan (38 poin), serta 13 poin atas tim peringkat ketiga Lazio (37 poin).

Dengan mempertimbangkan semua faktor yang ada, sebenarnya tidak ada resep rahasia khusus dari begitu dominannya Napoli di Liga Italia. Strategi pelatih dan strategi perekrutan pemain menjadi dasar dari begitu menggilanya anak-anak dari Selatan Italia ini.

Keberanian manajemen klub untuk mempertahankan Spalletti berbuah manis. Spalletti mampu mengatasi masalah hengkangnya para pemain kunci, untuk membentuk skuad Napoli yang tidak kalah cemerlang tanpa mengandalkan banyak pemain bintang.

Sebagai sosok yang percaya takhayul, dramatis, dan agresif secara verbal, Spalletti seperti menemukan tempat yang nyaman untuk mengaplikasikan gaya sepak bola mengalirnya di Napoli.

Strategi Transfer Brilian

Baca Juga: Dihancurkan Lazio Empat Gol Tanpa Balas, Pioli: AC Milan Belum Menyerah Kejar Scudetto

Strategi transfer menjadi faktor penting dalam keberhasilan Napoli menjadi juara musim dingin Liga Italia 2022/2023. Sebelum musim ini, siapa yang pernah mendengar sepak terjang Khvicha Kvaratskhelia dan Kim Min Jae? Atau siapa yang pernah terbersit bahwa Giovanni Simeone dan Frank Anguissa akan dapat membela tim yang berada di puncak klasemen? Mungkin ada, tapi minoritas.

Urusan perekrutan pemain ini bahkan bukan baru dimulai pada bursa transfer 2022/2023. Kedatangan Juan Jesus pada Agustus 2021 dapat dijadikan sebagai contoh betapa manajemen Napoli jeli melihat pemain bagus tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Saat Spalletti berusaha mendekati pemain Brazil itu, Juan sedang berstatus bebas transfer dan sudah absen bermain selama beberapa bulan.

Demikian juga kedatangan Kvaratskhelia. Pemain Georgia itu mungkin dapat disebut perekrutan terbaik di Liga Italia sejak kedatangan Cristiano Ronaldo ke Juventus beberapa tahun silam. Ketenangan dan kemampuan Kvaratskhelia mengatasi tekanan telah membuatnya memberi dampak instan bagi Partenopei di Italia.

Kvaratskhelia tercatat telah menyumbangkan tujuh gol dan tujuh assist dalam 14 penampilannya di Liga Italia musim ini. Ia hanya kalah tajam dari Victor Osimhen yang telah mengukir 13 gol. Dengan popularitasnya yang semakin melambung belakangan ini, tidak heran pemain 21 tahun ini kerap dijuluki Kvara-Dona, sebagai padanan terhadap legenda Napoli dan Argentina yang menjadi nama stadion mereka, Diego Maradona.

Penyerang sayap Napoli, Khvicha Kvaratskhelia. [Andreas SOLARO / AFP]
Penyerang sayap Napoli, Khvicha Kvaratskhelia. [Andreas SOLARO / AFP]

Di lini belakang, publik Naples ternyata tidak perlu terlalu lama menangisi kepergian Koulibaly. Kehadiran Kim Min Jae terbukti mampu menjadi batu karang di kotak penalti Napoli. Dengan dibekali fisik mumpuni yakni tinggi 190 centimeter dan berat 88 kilogram, pemain Korea Selatan itu tidak ragu untuk berduel dengan siapapun, dan kerap kali memenangi duel-duel tersebut.

Selain kehadiran pemain-pemain baru, keberadaan pemain lama seperti Osimhen, yang baru didatangkan Napoli pada 2020, juga terbukti merupakan faktor penting kinerja tim. Osimhen dengan cepat membuat para penggemar Napoli tidak terlalu menyesali kegagalan klub mendatangkan Paulo Dybala pada musim panas, dengan kecepatan, kekuatan, dan ketangguhannya di udara, Osimhen telah menjelma menjadi mesin gol yang berbahaya dengan koleksi 13 gol dari 15 pertandingan Liga Italia yang telah dimainkannya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI