Alhasil, gaya bermain Guatemala ini mengundang protes dari netizen yang menyayangkan adanya permainan keras yang ditunjukkan sepanjang laga.
Selain gaya bermain yang keras, Guatemala juga mengundang protes karena aksi teatrikal para pemainnya sepanjang pertandingan.
Salah satunya terjadi di penghujung laga saat kiper Guatemala, Jorge Alfaro, dengan sengaja membenturkan tangannya ke mistar gawang, dan kemudian berguling-guling sehingga laga terhenti beberapa menit.
Terlepas dari aksi kasar dan teatrikal para pemain Guatemala, Timnas Indonesia U-20 tak mampu memaksimalkan keunggulan jumlah pemain untuk menyamakan kedudukan.
Hal ini menjadi PR besar bagi Shin Tae-yong, mengingat Timnas Indonesia U-20 tumbang dalam dua pertandingan terakhir di turnamen mini, yakni melawan Selandia Baru dan Guatemala.
Dalam dua laga ini, Timnas Indonesia U-20 tumbang karena kesalahan dari lini belakangnya serta buruknya penyelesaian akhir barisan depannya.
Hal ini pun harus segera diperbaiki agar Timnas Indonesia U-20 bisa meraih hasil maksimal saat berpartisipasi di Piala Asia U-20 2023 pada 1-18 Maret 2023 di Uzbekistan.
Kontributor: Felix Indra Jaya
Baca Juga: Keok 2 Kali, Shin Tae-yong Yakinkan Timnas Indonesia U-20 Bagus di Piala Dunia