"Model kami didasarkan pada prestasi olahraga. Dari mana kita berasal, prestasi tidak memiliki harga. Prestasi tidak dapat diklaim, itu hanya dapat diperoleh. Musim demi musim. Hidup dan mati pitch. Tidak ada ruang untuk kartel di benua ini," katanya menegaskan.
Ceferin juga menyoroti perlunya menekan pelanggaran hak terhadap pemain.
"Sepak bola adalah olahraga inklusif, terbuka untuk semua orang. Sayangnya, beberapa orang masih belum memahami konsep ini. Itulah sebabnya kami harus memikirkan kembali pendekatan kami," pungkas Ceferin.