Suara.com - Bek asing PSM Makassar, Yuran Fernandes, mengejek kompetisi sepak bola Indonesia yang lekat dengan praktik koruptif. Lantas, bagaimana perbandingan Timnas Tanjung Verde dengan Timnas Indonesia?
Dalam unggahannya itu, Yuran mengejek level korupsi sepak bola Indonesia yang tak pernah hilang. Dia berpesan bagi pemain asing yang serius untuk bermain sepak bola untuk tidak datang ke Indonesia.
Namun, menurut pemain berusia 30 tahun tersebut, jika mereka hanya sekedar bermain sepak bola dan mencari uang yang banyak di kompetisi profesional, tentu sepak bola di Indonesia adalah tujuan yang baik.
"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Tapi jika Anda ingin bermain sepak bola serius, lebih baik menjauh dari Indonesia,” tulis Yuran.
Lantas, bagaimana sebetulnya perbandingan prestasi Timnas Tanjung Verde yang diperkuat Yuran Fernandes dengan Timnas Indonesia? Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.
1. Perbandingan Ranking FIFA

Salah satu ukuran yang bisa digunakan untuk membandingkan kualitas dan prestasi dari kedua negara ini ialah ranking FIFA dari Timnas Indonesia dengan Tanjung Verde. Sayangnya, hal ini memperlihatkan ketimpangan yang nyata.
Sebab, Timnas Indonesia yang telah mengalami progres pesat pada beberapa tahun terakhir sampai saat ini masih berada di peringkat ke-123 FIFA. Di posisi itu, Indonesia duduk dengan koleksi 1142.92 poin.
Sementara itu, Tanjung Verde yang kiprahnya tak banyak dibicarakan di dunia sepak bola malah punya peringkat yang jauh lebih mentereng. Sebab, saat ini mereka berada di peringkat ke-72 FIFA dengan koleksi 1344.37 poin.
Baca Juga: Selamat Datang 3 Pemain Keturunan Calon Naturalisasi Timnas Indonesia Jelang Lawan China dan Jepang
2. Market Value

Timnas Indonesia sebetulnya juga masih terhitung kalah dengan Tanjung Verde. Hal ini setidaknya mengacu pada harga pasar dari kedua kesebelasan yang tersedia di situs Transfermakrt.
Saat ini, Timnas Indonesia dibanderol dengan harga pasar yang mencapai 36,93 juta euro atau setara dengan Rp641,82 miliar. Akan tetapi, nominal ini sebetulnya masih kalah dengan Tanjung Verde.
Sementara itu, Tanjung Verde ternyata punya market value yang jauh lebih tinggi, yakni 37,85 juta euro. Jika dikonversi ke rupiah, nilai tersebut setara dengan Rp657,90 miliar.
3. Pemain Abroad
![Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Titip Pesan Penting. [Dok. IG Ole Romeny]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/04/64641-ole-romeny-dan-marselino-ferdinan.jpg)
Ketimpangan tidak hanya tersaji dalam hal ranking FIFA serta market value saja. Sebab, Timnas Indonesia sebetulnya juga kalah jika melihat materi pemain yang saat ini tengah abroad alias berkarier di luar negeri.
Timnas Indonesia setidaknya memiliki total 21 pemain yang sedang melakukan abroad. Namun, sebagian besar dari mereka memang berstatus pemain naturalisasi, bukaan binaan di negeri sendiri.
Sementara itu, Tanjung Verde punya lebih banyak pemain abroad karena menyentuh 24 pemain. Ini memperlihatkan jika negara Yuran memang terhitung lebih elite ketimbang Indonesia.
Itulah beberapa indikator yang memperlihatkan bagaimana Timnas Tanjung Verde, meskipun berasal dari negara kecil di Afrika Barat, memiliki keunggulan yang nyata jika dibandingkan dengan Timnas Indonesia, baik dari segi peringkat FIFA, nilai pasar, hingga kualitas dan jumlah pemain yang berkarier di luar negeri.
Namun, perlu dicatat bahwa perbandingan ini tidak serta merta mencerminkan seluruh wajah sepak bola Indonesia.
Timnas Indonesia saat ini sedang berada dalam masa transisi dan pembangunan, termasuk dengan merekrut pelatih berkelas dan memanfaatkan pemain diaspora.
Progres signifikan seperti lolos ke Piala Asia dan peningkatan performa di level junior memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar ke depan.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie