Hanya saja mereka kekurangan stadion modern dan sarana keuangan untuk meningkatkan standar olahraga.
Warga Palestina juga mengatakan Israel membatasi pergerakan atlet antara dua wilayah tersebut.
"Sebagai pemain klub, kami datang ke lapangan populer ini untuk menyenangkan orang banyak," kata Ahmed El-Loulahy, yang bermain untuk Klub Khadamat Rafah.
"Tanah ini lebih populer daripada banyak stadion lainnya, ini adalah taman bermain bagi para pengungsi. Kami bermain di sini saat masih anak-anak," tambah Loulahy.