Suara.com - Pelatih Napoli, Luciano Spalletti geram dengan keputusan wasit saat timnya bermain imbang 1-1 dengan AC Milan dalam leg kedua perempat final Liga Champions 2022-2023, Rabu (19/4/2023).
Spalletti menganggap hasil akhir bisa berbeda andai wasit memberikan hadiah penalti ketika winger AC Milan Rafael Leao menekel keras Hirving Lozano di kotak terlarang pada menit ke-36.
Dalam tayangan ulang, Lozano yang tengah merangsek masuk ke kotak penalti mendapat tekel keras dari Leao. Kaki winger asal Portugal itu terlihat mengenai engkel Lozano alih-alih si kulit bundar.
![Striker Napoli, Victor Osimhen. [Filippo MONTEFORTE / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/18/51187-victor-osimhen-napoli-ssc.jpg)
Wasit final Piala Dunia 2022, Szymon Marciniak kemudian memberi sinyal untuk mengulas kejadian itu melalui video assistant referee (VAR), tetapi bergeming dan tidak memberikan hadiah penalti pada Napoli.
Menurut Spalletti, keputusan tersebut sangat krusial karena bisa mengubah jalannya pertandingan. Saat itu skor masih 0-0 dan Napoli dianggap bisa memberi tekanan lebih andai mendapat satu gol cepat di babak pertama.
"Anda melihat dari tayangan ulang bahwa pergelangan kaki [Hirving Lozano] bergerak dan dia tidak menguasai bola. Itu hukuman penalti yang jelas, Anda tidak bisa tidak melihatnya," tegas Spalletti dikutip Football Italia, Rabu (19/4/2023).

"Itu bukan kontak, itu pelanggaran, jika tidak, pergelangan kakinya akan berubah seperti itu. Ini berisiko keseleo. Anda tidak mungkin gagal melihat itu [sebagai pelanggaran]."
“Tapi kemudian orang mengatakan kami mengeluh.. Hukuman [penalti] yang kami berikan [kepada AC Milan] naif, ini juga hukuman yang jelas.”
Dalam prosesnya, pasca dikecewakan wasit, Napoli justru kebobolan di menit ke-43 melalui Olivier Giroud yang membalas kesalahannya setelah gagal mencetak gol lewat penalti pada menit 22.
Baca Juga: Hasil Chelsea vs Real Madrid: Menang 2-0 di Stamford Bridge, Los Blancos ke Semifinal Liga Champions
Dia mengonversi umpan Rafael Leao yang beberapa saat sebelumnya mengobrak-abrik pertahanan Napoli dengan solo run dari tengah lapangan.