Tanpa memerlukan banyak waktu dan mampu memanfaatkan kesempatan sekecil apapun, di laga melawan Myanmar kualitas itu sangat dibutuhkan.
Namanya sempat ditepikan setelah Indra Sjafri kepincut dengan permanan Jeam Kelly Sroyer, namun ekspektasi terhadap sang pemain terlalu berlebihan.
Fajar Fathur Rachman akhirnya menjawab kepercayaan yang diberikan Indra Sjafri lewat satu gol berkelasnya di menit akhir laga.
Kualitas penyelesaian yang baik tak banyak dimiliki para pemain timnas Indonesia saat ini, baik di level junior hingga senior.
Menggantikan peran Beckham Putra di lini tengah skuad Garuda Muda diemban dengan sangat baik oleh Taufany.
Saat Beckham gagal membuat bola mampu menembus pertahanan kokoh Filipina, Taufany muncul lewat kreasi serangan ciamiknya.
Hal itu berperan besar dalam terciptanya dua gol tambahan timnas Indonesia U-22 di akhir pertandingan melawan Filipina.
Baca Juga: 3 Alasan Timnas Indonesia U-22 Bisa Kalahkan Myanmar di SEA Games 2023
Kontributor: Eko Isdiyanto