Suara.com - Kiprah Timnas Malaysia U-22 di SEA Games 2023 berakhir dengan antiklimaks. Sempat sesumbar bisa melangkah ke final, Harimau Malaya justru babak belur dan tersingkir dari fase grup.
Timnas Malaysia U-22 dipastikan harus menghentikan langkahnya di fase penyisihan Grup B SEA Games 2023 setelah tumbang dari Vietnam pada pertandingan ketiga.
Bertanding di Stadion Visakha, Phnom Penh, Senin (8/5/2023), Timnas Malaysia U-22 dicukur Vietnam dengan skor 1-2.
Dua gol Vietnam pada pertandingan ini semuanya dicetak oleh Nguyen Van Tung (7’ dan 33’). Adapun satu-satunya gol balasan dari Harimau Malaya Muda dicatatkan oleh Aiman Afif (43’).
Dengan hasil ini, Timnas Malaysia U-22 dipastikan gugur dari perebutan tiket ke semifinal. Sebab, mereka masih duduk di peringkat ketiga dengan koleksi tiga poin dari tiga pertandingan di Grup B.
![Timnas Malaysia U-22 dipastikan tersingkir dari SEA Games 2023 setelah kalah 1-2 dari Vietnam dalam matchday ketiga Grup B di Visakha Stadium, Kamboja, Senin (8/5/2023). [Twitter/@FAM_Malaysia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/05/09/90999-timnas-malaysia-u-22-dipastikan-tersingkir-dari-sea-games-2023.jpg)
Dengan kata lain, hasil pertandingan terakhir melawan Singapura sudah tak mengubah nasib Timnas Malaysia di fase grup.
Pasalnya, dua tim teratas, yakni Thailand dan Vietnam, sama-sama mengoleksi sembilan poin dari tiga pertandingan. Mereka mampu menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.
Keduanya juga dipastikan menjadi wakil Grup B di semifinal SEA Games 2023. Namun, status juara dan runner-up grup ini akan ditentukan lewat pertemuan antara keduanya pada pertandingan terakhir.
Tentu saja, kegagalan lolos ke semifinal ini menjadi pukulan telak bagi Timnas Malaysia U-22. Sebab, ada keyakinan besar bahwa skuad asuhan Elavarasan mampu melaju hingga final SEA Games 2023.
Baca Juga: SEA Games 2023: Timnas Indonesia U-22 Rombak Pemain, Kamboja Hanya Punya Satu Ambisi
Optimisme yang cukup tinggi itu disampaikan oleh Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Datuk Hamidin Mohd Amin. Ia menyebut situasi ini sama dengan SEA Games 2011 lalu.