Karena telah dibangun sejak awal tahun 1900 an, perkembangan penduduk dan minimnya renovasi besar-besaran membuat area sekitar Kenilworth Road pun dikelilingi oleh perumahan warga.

Hal ini lah yang menjadi perbincangan pecinta sepak bola, yang menganggap Kenilworth Road tak memiliki standar yang layak untuk jadi stadion di Premier League.
Bagaimana tidak? Kenilworth Road berada di tengah perkampungan atau perumahan warga. Bahkan, pintu masuk stadion untuk para pemain yang bertandang, yakni Oak Stand, berada di antara rumah-rumah warga.
Lalu untuk penonton laga tandang, mereka harus melewati tangga berkelok-kelok dan bisa melihat halaman-halaman rumah warga di sekitar stadion.
Selain itu, lampu sorot Kenilworth Road diklaim tak begitu terang, meski memiliki tujuh tiang untuk lampu penerangan stadion.
Belum lagi dengan ruang untuk Broadcaster atau penyiar dari televisi yang terletak di tribun Bobbers Stand yang dianggap tak layak dan tak mumpuni.
Parahnya lagi, kursi di tribun penonton masih terbuat dari kayu dan tak memiliki sandaran, yang membuat stadion ini tak sesuai dengan standar keamanan di Premier League.
Karenanya, renovasi pun tengah digagas oleh pihak klub yang berencana menggelontorkan uang sekitar 8-10 juta poundsterling (Rp185 miliar) demi tampil di Premier League.
Selain itu, pihak klub berencana mendirikan stadion baru yakni Power Court Stadium yang lokasinya sudah ditetapkan, sehingga Luton Town akan pindah kandang jika bisa bertahan di Premier League.
Baca Juga: Erling Haaland Pemain Terbaik Liga Inggris 2022-2023 Usai Bawa Manchester City Juara
Kontributor: Felix Indra Jaya