2. Jadi Juru Kunci di Fase Grup Piala AFC 2018
Kegagalan Serdadu Tridatu tampil di Liga Champions Asia membuat mereka harus puas bermain di kasta keduanya, yakni Piala AFC. Namun, hasilnya juga masih sangat memprihatinkan.
Sebab, dari tiga kali kesempatan, Serdadu Tridatu selalu gagal lolos dari fase penyisihan grup. Yang pertama, kegagalan paling memalukan terjadi pada edisi 2018.
Saat itu, Serdadu Tridatu jadi juru kunci klasemen Grup G. Mereka hanya bisa meraup satu kemenangan, dua imbang, dan tiga kekalahan, saat bersaing dengan Yangon United (Myanmar), Global Cebu (Filipina), dan FCL Thanh Hoa (Vietnam).
3. Juru Kunci Piala AFC 2020
Hasil yang tak jauh berbeda terjadi pada edisi 2020. Ketika itu, mereka bersaing di Grup G bersama Ceres-Negros (Filipina), Than Quang Ninh (Vietnam), dan Syav Rieng (Kamboja).
Hasilnya, Bali United hanya bisa meraih satu kemenangan saja melawan klub asal Vietnam. Sedangkan dua laga sisanya selalu berakhir dengan kekalahan. Bali United pun jadi juru kunci di Grup G meski Piala AFC 2020 tak dilanjutkan karena pandemi Covid-19.
4. Lebih Mendingan di Edisi 2022
Kiprah terbaik Bali United di level Asia sebetulnya sempat tercatat di Piala AFC 2022. Ketika itu, mereka menghadapi Visakha FC (Kamboja), Kedah Darul Aman (Malaysia), dan Kaya FC Iloilo (Filipina).
Baca Juga: Jelang Dewa United vs Persija Jakarta, Egy Maulana Vikri Tak Sabar Berduel dengan Maciej Gajos
Hasilnya, Serdadu Tridatu bisa meraih enam poin dari dua kali menang dan satu kali kalah. Sayangnya, jumlah ini belum cukup bagi anak asuh Stefano Cugurra untuk lolos ke fase semifinal Zona ASEAN lewat jalur runner-up terbaik.