Suara.com - Kabar buruk menimpa rival Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Brunei Darussalam. Mereka terancam dibekukan FIFA karena hal sepele.
Federasi Sepak bola Brunei Darussalam (FABD) berpotensi mendapatkan sanksi berat dari FIFA usai tak menyelesaikan masalah dokumen.
Hal ini lantaran FABD gagal menyerahkan audit undang-undang yang disetujui Kongres FABD ke-8 pekan lalu.
Kabar kegagalan FABD pun menjadi sorotan media Vietnam, The Thao 247. Dalam artikel yang dituliskan, mereka menyebut kalau Brunei Darussalam tak bisa menjalankan aktivitas sepak bolanya.
"FIFA menghukum keras tim Asia Tenggara, menghentikan hampir semua aktivitas," tulis judul dalam artikel Thethao247.vn.
"Pendanaan FIFA Forward 3.0 tahap kedua pada tahun 2023 untuk sepak bola Brunei telah dipegang oleh FIFA hingga FABD menyerahkan audit undang-undang yang disetujui oleh anggota FABD."
"Pasalnya, dana sponsorship FIFA mempunyai pengaruh besar terhadap penyelenggaraan turnamen domestik dan keikutsertaan tim-tim Brunei di kancah kontinental."
"Oleh karena itu, seluruh aktivitas sepak bola di Brunei dibekukan total," bunyi dalam artikel tersebut.
Dikabarkan, Brunei Darussalam telah mengundurkan diri dari Kualifikasi Futsal Konfederasi Sepak Bola Asia 2023. Bahkan mereka disanksi untuk membayar denda sebesar 10 ribu Dolar Amerika Serikat atau setara Rp 153 juta.
Tak cuma itu, Liga Brunei Darussalam diberhentikan sementara waktu. Hukuman ini apakah berpengaruh dengan partisipasi Brunei Darussalam di Kualifikasi Piala Dunia 2026?