"Ya, ayah saya bilang bahwa kami memiliki garis keturunan Belanda. Darah Belanda mengalir dari kakeknya ayah saya," ucap Egy.
Darah sepak bola tampaknya juga menurun dari ayahnya itu. Sebab, Syarifuddin sempat menjadi pelatih di sekolah sepak bola (SSB) Tasbi. Di SSB inilah, Egy mulai mengenal sepak bola ketika masih kecil.
Namanya melejit saat mengikuti Grassroots Indonesia U-12 Tournament pada 2012. Ketika itu, bakatnya mulai tercium oleh talent scouting dari penjuru Indonesia.
Sebab, Egy sukses membawa timnya merah gelar juara sekaligus menyabet penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak.
Setelah menyelesaikan jenjang sekolah dasar (SD), dia kemudian menimba ilmu di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta Selatan.
Kontributor: Muh Faiz