Suara.com - Persaingan ketat di BRI Liga 1 2023/2024 mendorong sejumlah klub untuk mengambil keputusan nekat dengan memecat pelatih saat performa menurun.
Dari 18 klub Liga 1 musim ini, hanya delapan yang tidak mengalami pergantian pelatih sejak awal musim, dan kebanyakan dari mereka mampu bersaing di papan atas.
Namun, beberapa tim yang melakukan bongkar pasang pelatih tetap mengalami performa buruk. Simak ulasannya!

Performa buruk Bhayangkara di dasar klasemen menyebabkan Emral Abus dipecat pada 3 Oktober 2023, digantikan oleh Mario Gomez.
Meskipun diharapkan mampu mengangkat tim dari zona merah, Gomez gagal memberikan peningkatan, seperti yang dilakukannya di klub sebelumnya.
Baca juga: Pelatih Fortuna Sittard Ungkap Dampak Positif usai Ragnar Oratmangoen Debut Apik di Timnas Indonesia
Gomez sendiri akhirnya dipecat pada 29 Februari 2024 karena Bhayangkara masih terperosok di zona degradasi.
Saat ini, The Guardian dikelola oleh Gomes de Oliveira, namun masih berada di peringkat ke-17 dengan 20 poin.
Baca Juga: Jadwal Masih Kacau, Erick Thohir Perintahkan LIB Susun Waktu Kompetisi Sampai 2027 Secara Tepat
2. Arema FC

Awal musim, Singo Edan dilatih oleh Joko Susilo, digantikan oleh Kuncoro setelah tujuh pekan. Fernando Valente mengambil alih hingga dipecat pada 9 Februari 2024.
Penggantinya, Widodo Cahyono Putro, memiliki pengalaman memimpin klub-klub Liga 1 dan Liga 2.
Widodo sebelumnya melatih Deltras FC di Liga 2 2023/2024 sebelum dipilih oleh Arema menggantikan Fernando Valente.
Baca juga: Tak Sekuat Itu, Rival Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 Tumbang dalam Uji Coba
Meski sempat mengangkat performa tim, Arema FC saat ini masih berkutat di zona degradasi tepatnya di peringkat 16 klasemen dengan 31 poin dari 30 laga.