Suara.com - Mengenal lebih jauh sosok Shaun Evan Roberts, mantan wasit Liga 1 yang ditunjuk AFC untuk memimpin laga perempatfinal Piala Asia U-23 2024 antara Korea Selatan vs Indonesia.
Timnas Indonesia U-23 akan melanjutkan kiprahnya di Piala Asia U-23 2024 dengan menghadapi Korea Selatan U-23 di fase Knock Out atau babak gugur pada Jumat (26/4) dini hari WIB.
Jelang duel ini, kedua tim sama-sama telah mempersiapkan diri secara matang demi bisa meraih satu tempat di babak semifinal.
Secara matematis, Korea Selatan yang diasuh oleh Hwang Sun-hong lebih dijagokan menang ketimbang Timnas Indonesia U-23 besutan Shin Tae-yong.
Hal ini tak lepas dari kiprah Korea Selatan U-23 dalam setahun terakhir, di mana mereka mampu menjuarai Asian Games 2022 dan WAFF Championship U-23 2024.
Di samping itu, tim berjuluk Olympic Taeguk Warriors itu juga punya catatan apik dengan meraih 16 kemenangan di 16 laga terakhirnya.
Tak cukup sampai di situ saja, Korea Selatan U-23 juga diunggulkan akan menang atas Indonesia U-23 karena faktor eksternal, yakni soal wasit yang memimpin laga.
Adapun wasit yang memimpin laga antara Korea Selatan U-23 vs Indonesia U-23 ini adalah
Shaun Evans Roberts yang dikenal penuh kontroversi.
Baca Juga: Statistik Ngenes Malaysia di Piala Asia U-23 2024, Wakil ASEAN dengan Performa Paling Buruk
Lantas, siapakah sosok Shaun Evans Roberts itu? Seperti apa rekam jejak dan kontroversinya sehingga diduga bisa saja merugikan Indonesia U-23 dan menguntungkan Korea Selatan U-23?
Penuh Kontroversi
Shaun Evans Roberts merupakan wasit berkebangsaan Australia yang lahir pada 21 Oktober 1987 atau saat ini berusia 36 tahun.
Kiprahnya sebagai wait bermula di tanah kelahirannya, Australia. Pria yang akrab disapa Shaun Evans itu memulai karier sebagai pengadil terhitung sejak tahun 2012.
la menjadi salah satu wasit Australia yang memiliki lisensi FIFA. Karenanya, Shaun Evans pun kerap dipercaya memimpin laga-laga internasional di kawasan Asia.
Di samping itu, Shaun Evans juga pernah memimpin pertandingan-pertandingan di negara lainnya, yakni di China dan juga Indonesia atau Liga 1.