"Jadi kalian tahu, sulit untuk kami berjuang dalam hal tingkat kebugaran. Jadi itu mungkin alasannya," tegas Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong memang menurunkan starting XI yang hampir mirip di setiap pertandingan sejak fase grup. Hanya di laga pertama Grup A melawan Qatar susunan pemain terlihat cukup berbeda dari laga-laga setelahnya.
Itu pun terjadi karena Justin Hubner belum bergabung dengan skuad dan Nathan Tjoe-A-On belum siap bermain karena baru dilepas SC Heerenveen.
Selepas itu, susunan pemain utama skuad Garuda relatif sama. Hanya pos wingback kanan yang kerap dirotasi antara Rio Fahmi atau Fajar Faturrahman.
Selebihnya perubahan dilakukan akibat absennya pemain bersangkutan karena akumulasi kartu kuning maupun merah seperti yang terjadi pada kasus Ivar Jenner, Rafael Struick dan Rizky Ridho.
Pernyataan Shin Tae-yong secara tak langsung mengungkap borok PSSI sebagai federasi sepak bola Tanah Air yang salah satu tugasnya adalah menyediakan liga yang kompetitif dan berkualitas dengan harapan munculnya banyak pemain potensial.
Komentar Shin Tae-yong mengindikasikan bahwa kedalaman skuad Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tidaklah baik dalam artian level pemain cadangan tidak setara dengan para penggawa andalan.
Dari 23 pemain yang dibawa Shin Tae-yong ke Piala Asia U-23 2024, sebanyak tujuh pemain hanya mendapat menit bermain yang begitu minim.
Baca Juga: Ragam Ekspresi Warga Nobar Indonesia Vs Irak di Monas
Daffa Fasya dan Bagas Kaffa sama sekali tidak diturunkan sepanjang Piala Asia U-23 2024. Sementara Rayhan Hannan dan Hokky Caraka masing-masing cuma bermain semenit dan 19 menit melawan Yordania.