“Kekalahan itu menyakitkan, melewati dua tahun berturut-turut adalah sesuatu yang bagus, tapi tentu saja Anda harus mengangkat trofi dan kami tidak berhasil. Ini juga merupakan bagian dari proses. Perjalanan terasa hancur ketika harus menyaksikan yang lain mengangkat trofi,” katanya.
“Sungguh menyakitkan melihat para pemain menangis. Kami benar-benar yakin kali ini kami dapat memiliki epilog yang berbeda untuk kampanye ini,” tandas pelatih berkepala plontos asal Italia tersebut.