Perjalanan Persib di musim itu terbilang cukup terjal. Ajat pun belum memberikan kontribusi maksimal. Kalah di laga perdana, Ajat Sudrajat Cs ditahan imbang 2-2 oleh Persiraja di laga kedua.
![Legenda: Ajat Sudrajat [jongkok kedua dari kanan] Adalah Persib, Kisah Jari Tengah di Laga Lawan Arema [museumpersib]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/24/50790-ajat-sudrajat.jpg)
Hasil imbang kembali didapat Maung Bandung pada laga ketiga saat melawan Persija. Baru pada laga keempat, Persib meraih kemenangan.
Melawan PSP Padang di Stadion Imam Bonjol pada 28 September 1983, Persib meraih kemenangan 2-1. Ajat Sudrajat pecah telor dengan mencetak gol di menit ke-90. Satu gol Persib lainnya dicetak oleh Wolter Sulu.
Baru di putaran kedua, Ajat Sudrajat Cs mulai tunjukkan kegarangan mereka. Dari bantai Persiraja 4-0, hancurkan PSP Padang 5-0, hingga pecundangi PSMS Medan 3-1. Ajat di putaran kedua langsung torehkan 4 gol.
Ajat Sudrajat kala itu terus membawa Persib hingga bisa melangkah ke partai final Divisi Utama 1983/1984. Sayang di final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno pada 10 November 1983, Persib kalah adu penalti dari PSMS Medan.
Jari Tengah Ajat Sudrajat
Sejak kompetisi Divisi Utama 1983/1984, nama Ajat Sudrajat melambung di sepak bola Indonesia. Di luar kehebatannya mengolah si kulit bundar, ada satu tinta hitam di karier Ajat.
Tinta hitam itu ialah kala Ajat berikan jari tengah saat pertandingan di Piala Utama 1990 -- setara dengan Piala Presiden saat ini. Kala itu Persib hadapi Arema di Stadion Siliwangi.
Tensi laga sudah panas sejak menit awal pertandingan. Bagi penggawa Arema, mereka harus bisa meraih kemenangan dan mempermalukan Persib di depan bobotoh.
Baca Juga: Tugas Negara Memanggil! Robi Darwis Tinggalkan Persib di Tengah Piala Presiden
Salah satu penggawa Arema kala itu, Singgih Pitono mengatakan Arema memiliki catatan buruk saat hadapi Persib. Di dua laga sebelumnya kata Pitono, Singo Edan dipecundangi oleh Maung Bandung.