Dari empat pertandingan kali ini, ia dua kali jadi starter dan dua kali sebagai pengganti, mencetak satu gol di fase grup melawan Madura United.
Posisi Dedik kini tergeser oleh dua pemain asing, Charles Lokolingoy dan Dalberto. Dedik baru masuk jika salah satu dari mereka kehabisan tenaga.
Meski begitu, Dedik sudah mengoleksi tiga medali juara Piala Presiden.
Pada 2017, kontribusi Dedik masih minim karena Arema memiliki banyak pemain hebat seperti Esteban Vizcarra dan Cristian Gonzales.
Namanya baru melejit pada 2019 dengan menyumbangkan empat gol dari enam pertandingan.
Sayangnya, pada 2022, ia hanya tampil empat kali tanpa mencetak gol, karena saat itu Arema memiliki striker asing, Abel Camara, dan Dedik hanya menjadi pelapis.

Performanya kurang stabil dalam beberapa tahun terakhir. Itu membuatnya hanya jadi pelapis di Piala Presiden 2024.
Rafli bermain tiga kali dari bangku cadangan. Untungnya, masih ada satu assist yang dibuatnya saat melawan Madura United di penyisihan grup.
Baca Juga: 2 Statistik Ngeri Borneo FC Jelang Tantang Arema FC di Final Piala Presiden 2024
Perlu diketahui, Rafli merupakan pemain termuda Arema di Piala Presiden 2017. Waktu itu usianya baru 18 tahun dan masuk duduk di bangku SMA.
Dia hanya jadi pelengkap ketika Arema pertama kali jadi juara Piala Presiden.
Baru pada tahun 2019, dia sudah jadi salah satu pilihan di lini tengah. Rafli bermain lima pertandingan. Tapi, dia tak bisa mencetak gol maupun assist.
Sedangkan di 2022 lalu, Rafli tampil dalam 6 pertandingan dan mencetak 1 gol. Harusnya, di usia 25 tahun permainannya lebih matang.
Namun, saat ini posisi gelandang serang jadi milik gelandang asing, Wiliam Marcilio.
4. Ahmad Alfarizi