
Jika membandingkan nominal gaji, jelas Arhan memiliki gaji yang lebih besar, mengingat dirinya sudah memegang kontrak profesional ketimbang Mauro.
Arhan telah memegang kontrak profesional bersama Suwon FC, sedangkan Mauro masih berstatus pemain muda untuk FC Volendam U-21.
Dikutip dari Yonhap News Agency, rata-rata gaji pemain di K League 1 atau Liga Utama Korea Selatan berkisar di angka 295,5 juta won (Rp3,4 miliar) per tahunnya.
Dengan kata lain, Arhan pun bisa saja menerima Rp3,4 miliar per tahun yang belum termasuk bonus yang akan didapatkannya.
Nilai gaji Arhan ini unggul jauh ketimbang Mauro yang masih berstatus pemain U-21.
Dikutip dari laman Capology, diperkirakan ia hanya mengantongi gaji sekitar 50 ribu euro (Rp868 juta) per tahun.
Nilai gaji Mauro ini kemungkinan sama dengan pemain-pemain FC Volendam U-21 lainnya pada musim lalu, seperti Billy van Duijl dan Quincy Hoeve.
Perbedaan gaji yang bak langit dan bumi ini bukanlah hal mengejutkan karena status kontrak keduanya.
Tapi, perbedaan ini bisa terkikis nantinya tergantung performa Mauro.
Mauro Zijlstra berpotensi menambah pundi-pundi gajinya jika berhasil moncer di tim U-21 dan promosi serta mendapat kontrak di tim utama FC Volendam.
(Felix Indra Jaya)