Infografis
Suara.com - Justin Hubner menunjukkan performa solid saat membantu Timnas Indonesia menahan imbang Australia, Selasa (10/9/2024). Namun, statistik perolehan kartu sang pemain makin mengkhawatirkan.
Bek milik klub Premier League, Wolverhampton Wanderers itu tampil sebagai starter di laga Timnas Indonesia vs Australia.
Dalam matchday kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu, Justin Hubner bermain sebagai bek tengah kiri dalam formasi 5-4-1.
Hubner, yang dikenal sebagai rajanya kartu kuning di Timnas Indonesia, kembali mendapat hukuman tersebut dalam laga yang berakhir 0-0 itu.
Dia sebelumnya absen melawan Arab Saudi pada 6 September karena akumulasi kartu kuning yang didapat kontra Filipina pada Juni 2024.
Meski demikian, Hubner tampil impresif di laga melawan Australia, bermain penuh di lini pertahanan bersama Jay Idzes dan Rizky Ridho, sebelum mendapatkan kartu kuning pada menit ke-57.
Statistik Mengkhawatirkan Justin Hubner
![Pemain Timnas Indonesia Justin Hubner berebut bola atas dengan Pemain Timnas Australia saat pertandingan Sepak Bola Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Antara Indonesia melawan Australia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/10/24238-kualifikasi-piala-dunia-2026-zona-asia-timnas-indonesia-vs-australia-justin-hubner.jpg)
Justin Hubner dikenal dengan gaya bermain yang agresif, sering terlibat duel fisik dan melanggar lawan, sehingga sering mendapatkan kartu kuning.
Dalam 10 laga terakhir bersama Timnas Indonesia, termasuk Indonesia U-23, Hubner sudah mengumpulkan enam kartu kuning.
Baca Juga: 2 Pemain Keturunan Jadi Saksi Hidup Timnas Indonesia Dibantai Bahrain 0-10, Begini Nasibnya Sekarang
Fans menyebutnya 'preman' karena gaya bermainnya yang khas.
Namun, Hubner perlu berhati-hati dengan jumlah kartu kuningnya, karena akumulasi kartu dapat menyebabkan absensi yang merugikan tim.
Dalam siniar MarcTalks, Justin Hubner mengungkapkan bahwa gaya bermain kerasnya dipengaruhi oleh dua sosok.
Ia mengaku terinspirasi oleh ayahnya yang juga sangat agresif di lapangan dan idola sepak bolanya, Sergio Ramos, yang dianggapnya sebagai contoh sempurna dari pemain yang keras namun baik.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
