Infografis
Suara.com - Bintang Timnas Indonesia, Pratama Arhan, mendapat sindiran dari netizen Tanah Air pasca memamerkan aksinya di laga kontra Jepang.
Hal ini terlihat di akun Instagram-nya, @pratamaarhan8. Di akun media sosialnya itu, ia mengunggah sederet aksinya melawan Samurai Biru di lanjutan grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jumat (15/11).
Usai mengunggah foto-fotonya di laga kontra Jepang, banyak dukungan mengalir kepada Pratama Arhan, baik itu dari rekannya di Timnas Indonesia maupun dari netizen.
Namun, ada pula netizen yang menyindirnya dengan menyebutnya sebagai anak emas Shin Tae-yong hingga menyebut dirinya sebagai alasan Eliano Reijnders tak dimasukkan ke skuad Garuda.
Tak hanya itu, banyak netizen juga mencercanya usai menyia-nyiakan peluang emas dengan sepakan lemah yang mengarah ke kiper Jepang, Zion Suzuki.
“Kalo Timnas ganti pelatih baru, keknya lu gabakal kepanggil lagi han. Mending pindah semen padang aje biar highlight postingan lu gak di timnas doang,” tulis komentar akun @a***r.
“Sekelas Eliano kalah saing sama lemparan lembing,” tulis komentar akun @d***u.
“Arhan tendangannya jangan lemes kali,” tulis komentar akun @a***l.
“Anak emas coach Shin,” tulis komentar akun @c****1.
Baca Juga: Kevin Diks Bawa 'Oleh-oleh' Cedera, Begini Reaksi FC Copenhagen
Bukan tanpa alasan Arhan mendapat sindiran-sindiran tersebut.
Menurut netizen, aneh rasanya Shin Tae-yong tetap memanggilnya ke Timnas Indonesia di tengah minimnya bermain di level klub.
Situasi Arhan yang tak punya banyak menit bermain musim ini membuat banyak pihak heran dengan keputusan Shin Tae-yong mencoret Eliano Reijnders di laga kontra China dan Jepang.
Apalagi Eliano dicap Shin Tae-yong masih kurang baik untuk masuk skuad Garuda, kendati dirinya punya menit bermain lebih banyak dari Arhan musim ini.
Maka tak mengherankan muncul anggapan bahwa Arhan adalah anak emas Shin Tae-yong, dan ia pun disebut tak akan dipanggil lagi ke Timnas Indonesia jika pelatih asal Korea Selatan itu dipecat.
Sebagai informasi, posisi Shin Tae-yong sebagai pelatih berada di ujung tanduk usai munculnya desakan agar dirinya mundur atau dipecat dari jabatannya.
