Dalam perjalanannya dari hotel ke restoran cepat saji itu, Muhammad Ali dan Yank Barry diikuti oleh banyak orang, yang membuat suasana kian riuh.
Saat Muhammad Ali memesan makanan, ia sempat bertanya ke Yank Barry apakah dirinya membawa banyak uang.
“Anda punya banyak uang kan?,” tanya Muhammad Ali yang dijawab dengan kata ‘Ya’ oleh Yank Barry.
Mendapat jawaban itu, Muhammad Ali langsung berteriak ‘Breakfast for anyone’ atau ‘Sarapan untuk semua orang’.
Tak ayal, 100 orang lebih warga Jakarta yang mengikuti Muhammad Ali masuk ke restoran itu ditraktir makanan dan membuat Yank Barry harus membayar 180 dolar AS.
Apesnya, di kantong Yank Barry saat itu hanya ada 130 dolar. Karena saat itu hanya bisa menerima pembayaran tunai, ia pun harus mencari ATM untuk menarik uang 50 dolar AS.
Bikin Preman Jakarta Terkencing-kencing
Pada sore hari di Jakarta, Muhammad Ali sempat ingin berjalan-jalan bersama Yank Barry tanpa adanya pengawalan dari Bodyguard.
Diceritakan oleh Jackie Bigford dalam blog-nya, yakni A Day Without Hunger, Muhammad Ali dan Yank Barry serta satu orang temannya berjalan di belakang hotel.
Baca Juga: Elkan Baggott Bersyukur Jika Shin Tae-yong Dipecat?
Lalu tiba-tiba ada 4-5 orang besar yang muncul tiba-tiba dan ingin merampok Yank Barry dengan meminta jam tangan dan uangnya.
“Hei mau kemana? Beri kami semua uang Anda dan beri kami jam tangan Anda,” kata preman tersebut ke Yank Barry.
Adanya upaya perampokan ini membuat Yank Barry berteriak ke Muhammad Ali. Namun petinju itu berpura-pura tak mendengarnya.
Saat Yank Barry merogoh kantongnya untuk memberi uang, Muhammad Ali baru berbalik badan dan membuat salah satu preman itu mengenalnya.
Kemudian Muhammad Ali mengatakan kepada preman-preman itu bahwa Yank Barry adalah temannya. Hal tersebut membuat para preman itu cabut dan batal merampok.
(Felix Indra Jaya)