Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta waktu karena sampai dengan saat ini belum diumumkan asisten pelatih lokal yang masuk ke dalam Timnas Indonesia besutan Patrick Kluivert. Erick mengatakan bahwa Kluivert ingin mendidik terlebih dahulu supaya adanya persamaan gaya melatih.
Sebelumnya, sudah ada delapan sosok yang mencoba mengajukan diri menjadi asisten Kluivert dari slot lokal. Mereka diantaranya adalah Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, dan Zulkifli Syukur.
Erick Thohir menyebut bahwa Kluivert meminta waktu untuk menentukan siapa yang akan dibawanya. Sebelum itu, akan ada pelatihan dijalani para calon.
"Jadi memang sesuai dengan kesepakatan oleh Patrick dan tim, dari 8 yang kemarin di interview mereka akan coba dididik untuk menjadi bagian daripada tim. Karena ini kan tentu coach Patrick harus memikirkan pemain, mikirkan juga para asisten, 'kan waktu ini sangat bersamaan," kata Erick Thohir kepada awak media.
"Jadi kasih waktu untuk mereka mereview, beradaptasi, dan juga meningkatkan kualitas daripada asisten yang kita punya. Yang bagus-bagus tapi perlu standar yang lebih tinggi," jelasnya.

Meski begitu, rencananya akan ada satu sosok lokal yang akan mendampingi tim Patrick Kluivert. Namun, lelaki yang juga menteri BUMN tersebut belum mau mengumumkannya.
"Jadi memang perlu waktu saja. Bukan berarti kita tidak punya." terang mantan bos Inter Milan itu.
"Yang pasti mungkin besok ada pengumuman, ada satu yang akan bergabung dari Indonesia," pungkasnya.
Terdekat, Patrick Kluivert akan mempersiapkan untuk pertandingan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca Juga: Emil Audero Gabung Timnas Indonesia, Kiper Muda Ini Pasrah Sulit Gabung Tim Senior
Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi Australia di Sydney Football Stadium pada 20 Maret. Kemudian lima hari berikutnya berjumpa dengan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Jordi Cruyff Resmi Diperkenalkan Technical Advisor
PSSI resmi mengenalkan Jordi Cruyff sebagai Technical Advisor kepada publik di Hotel Mulia, Jakarta pada Selasa (11/3). Jordi tiba di Tanah Air hari Minggu (9/3) lalu bersama pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert.
Pada kesempatan ini hadir juga Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Wakil Ketua Umum Zainudin Amali, anggota Exco Sumardji, Muhammad, dan Sekjen Yunus Nusi. Selain itu juga hadir Patrick Kluivert dan Gerald Vanenburg.
"Pertama, saya rasa kami semua merasa ada passion sepak bola yang luar biasa di negara ini, kita bisa rasakan di mana-mana. Passion adalah hal paling penting jika kita ingin meraih hal-hal ambisius. Indonesia punya banyak potensi, sehingga butuh strategi yang bagus," kata Jordi Cruyff.
Jordi menambahkan pengalamannya di banyak negara ini membuatnya bisa cepat beradaptasi. Pengalamannya ini juga memberikannya banyak ilmu yang nantinya dapat diterapkannya di Indonesia sebagai penasihat teknik.
![Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert (tengah) dan Penasihat Teknis PSSI Jordi Cruyff (kanan). [Dok. PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/13/84148-patrick-kluivert-dan-jordi-cruyff.jpg)
"Memang saya sudah bermain dari usia muda, kemudian ayah saya juga pemain sepak bola. Saya sering berpindah-pindah negara, jadi saya bisa adaptasi dengan cepat di negara-negara yang saya datangi, kemudian saya sering mengamati, jadi saya bisa membuat formula terbaik untuk mengeluarkan potensi terbaik dalam pertimbangan di tim," jelasnya.
Anak dari legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff itu mengatakan tugas pertamanya menjadi penasihat teknik adalah menganalisa potensi sepak bola di Indonesia. Dari situ, Jordi akan mencari tahu kekuatan sepak bola Indonesia yang bisa dikembangkan ke depannya.
"Saya rasa, sebagai penasihat teknis, kita perlu menganalisis dulu. Harus paham budaya, mentalitas, bagaimana bisa memanfaatkan itu untuk meraih hasil positif," tukas Jordi.
Seperti diketahui, sebagai penasihat teknis, mantan pemain Barcelona FC dan Manchester United ini akan fokus membangun sepak bola Indonesia dalam lima aspek.
Mulai dari memastikan kualitas dan konsistensi pelatih di berbagai kelompok usia Timnas, memasukkan pendekatan lebih terstruktur dan modern untuk memperbaiki filosofi sepak bola Indonesia.
Lalu kolaborasi dengan pelatih Patrick Kluivert untuk optimalisasi strategi prestasi Timnas, reformasi metodologi pelatihan, dan memberikan usulan teknis ke PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN), plus terlibat proses penentuan direktur teknik PSSI.