Infografis
Suara.com - Dewa United FC resmi melepas pelatih kiper mereka, Sjoerd Woudenberg.
Seperti diketahui, sosok asal Belanda berusia 38 tahun itu bergabung dengan tim pelatih Timnas Indonesia di bawah komando Patrick Kluivert.
Manajemen tim berjulukan Banten Warriors itu secara resmi bergabungnya Woudenberg ke Timnas Indonesia melalui akun Instagramnya.
"Terima kasih Sjoerd Woudenberg. Semoga beruntung," tulus unggahan akun Instagram @dewaunitedfc, Sabtu (15/3/2025).
Presiden klub Dewa United FC, Ardian Satya Negara menjelaskan, pihaknya memang sudah sepakat dengan PSSI perihal Sjoerd menjadi bagian dari tim kepelatihan skuad Garuda.
Ardian menambahkan bila kesepakatan ini tidak terlepas dari komitmen manajemen Dewa United FC yang ingin berkontribusi untuk sepak bola Indonesia.
"Sejak awal Dewa United FC terbentuk, kami memang ingin berkontribusi untuk sepak bola Indonesia. Apabila kehadiran Sjoerd bisa membantu timnas, maka kami akan mendukung penuh," tegas Ardian.
Mengenai kontrak Sjoerd, Ardian menyebut bila hal tersebut sudah tidak ada masalah.
Selain itu juga cukup optimis bila kehadiran sosok asal Belanda tersebut akan memberikan dampak positif bagi tim Garuda.
Baca Juga: Siapa Sofie Imam Faizal? Pelatih Fisik Timnas Indonesia U-17 Masuk 'Kabinet' Patrick Kluivert
"Kami tahu betul bagaimana kualitas dan etos kerja Sjoerd sebagai pelatih penjaga gawang. Kami rasa hal akan bisa membantu timnas kita," paparnya.
"Selain itu dia juga sudah paham bagaimana kultur sepak bola Indonesia dan semoga hal tersebut juga memberikan efek yang positif," ujar Ardian.
Sebagai pelatih, Sjoerd punya kualifikasi cukup mumpuni karena memegang lisensi kepelatihan kiper A UEFA. Ia juga sudah terjun di dunia kepelatihan sejak 2007.
Namun, awal karir kepelatihannya memang dimulai sebagai pelatih kepala di klub amatir Belanda pada 2007, SV ARC.
Kemudian pada 2011 ia menjadi pelatih di tim usia muda klub Belgia, KV Mechelen.
Sjoerd mulai fokus menjadi pelatih kiper setelah bergabung dengan tim usia muda Ajax Amsterdam pada 2011 hingga 2014.
